Siapa Maria yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru? Dalam Zakharia (2:10-13), Zakharia menubuatkan tentang kehadiran Allah yang tinggal ditengah-tengah umatNya. Yerusalem milik Allah. Bersorak gembirahlah. Injil yang berbicara tentang siapa ibu dan saudara-saudari Yesus, Yesus berkata: Dia yang mendengarkan sabda Allah dan yang tekun melaksanakannya dalam hidupnya setiap hari. Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Galatia menegaskan bahwa Yesus yang lahir untuk menyelamatkan manusia, lahir dari seorang perempuan yang rendah hati yang taat kepada firman Tuhan.
Kitab suci tidak banyak menulis tentang bunda Maria, namun melalui tradisi bapa-bapa Gereja, melalui refleksi, melalui keteladanan dan imannya kepada penyelenggaraan Allah dan melalui penegasan magisterium (ajaran resmi Gereja melalui para paus) terungkap siapa ibu Maria yang kita hormati ini.
Dia adalah sosok yang terbuka akan karya Allah, melalui kesetiaan mendengarkan dan melaksanakan firman Tuhan. Keteladanannya mendengarkan dan menghayati firman Tuhan yang membuat dia menjadi rendah hati, percaya penuh akan penyelenggaraan Tuhan yang terjadi dalam hidupnya. Maria menjadi contoh iman, pengharapan dan kasih kita kepada Tuhan Allah.
Banyak orang secara pribadi, atau konggregasi, gereja dan komunitas-komunitas memilih Maria sebagai pelindung. Tentu saja pasti ada suatu alasan yang kuat dialami seseorang. Ibu Maria pantas menjadi contoh ideal bagi hidup kristiani. Dia adalah bunda Allah sumber dan inspirasi iman harap dan kasih bagi kesempurnaan hidup kristiani. Mari kita meningkatkan rasa hormat dan devosi kita kepada ibu Maria. Dia adalah pengantara doa-doa kita pada Yesus putranya.
Selamat berhari Minggu, semoga ibu Maria menjadi panutan bagi kita untuk tetap dan terus taat kepada Allah dan ajara-ajaranNya.(ANM)