Halaman

    Social Items

Showing posts with label Twitter. Show all posts
Showing posts with label Twitter. Show all posts

 


Terlepas dari semua perubahan yang dibuat oleh Elon Musk, sepertinya dia merasa tidak puas dengan kondisi saat ini di X yang lebih dikenal sebagai Twitter dan ia mengakui kemungkinan kegagalan pada situs media sosial tersebut.


"Kebenaran yang menyedihkan adalah tidak ada 'jejaring sosial' yang bagus saat ini," cuit Musk pada hari Sabtu, hampir setahun setelah dia mengeluarkan $44 miliar untuk mengakuisisi platform media sosial tersebut. "Kami mungkin gagal, seperti yang diprediksi banyak orang, tetapi kami akan berusaha sebaik mungkin untuk membuat setidaknya ada satu.”



Musk mengungkapkan komentarnya ini setelah menghadapi kritik pedas akibat pernyataannya tentang niatnya untuk menghapus fitur pemblokiran akun di Twitter, fitur yang sangat penting bagi banyak pengguna untuk mengatasi pelecehan dan memata-matai.


Musk kemudian memberikan klarifikasi bahwa niatnya adalah menghapus fitur pemblokiran demi menggantinya dengan tombol mute akun yang lebih kuat, yang akan membuat konten yang diposting oleh akun yang di-mute tidak terlihat oleh pengguna. Namun, CEO Tesla tetap dihadapkan pada kritik keras dari individu seperti aktor James Woods, yang mengancam akan meninggalkan situs tersebut karena potensi penghapusan fitur pemblokiran akun.


Dalam tweetnya James Woods mengatakan, "Jika @elonmusk menghapus kemampuan untuk menghentikan pelecehan kolektif oleh troll atau entitas politik terorganisir, apa bedanya 'X' dengan Twitter yang dipimpin oleh Jack Dorsey yang dianggap mengerikan?" Ia kemudian menambahkan, "Pria yang saya kira memperjuangkan kebebasan berbicara ternyata hanya seorang kapitalis yang rakus. Mengecewakan, tapi tidak mengejutkan."


Sebagai tanggapannya, Musk meminta Woods untuk menghapus akunnya.



Twitter terus menghadapi masalah yang berkelanjutan, termasuk masalah bug. Pada hari Sabtu, terungkap adanya kesalahan baru yang mengakibatkan penghapusan gambar yang diupload ke platform media sosial antara 2011 dan 2014. Hal ini mungkin membuat Musk merasa kurang yakin terhadap masa depan Twitter, terutama karena platform media sosial ini terus mengalami kesulitan dalam menarik pengiklan, yang merupakan sumber pendapatan utama perusahaan.


Kunjungan ke Twitter pun sedikit mengalami penurunan, seperti yang dilaporkan oleh penyedia data internet traffic Similarweb. Namun, berita positifnya adalah bahwa Twitter sejauh ini telah berhasil mengatasi persaingan dari Threads, platform yang mirip dengan Twitter milik Mark Zuckerberg, yang mengalami kesulitan dalam mempertahankan pengguna. Kabarnya, Threads juga berencana untuk memperluas layanannya dari pengguna seluler ke desktop minggu ini, yang berarti persaingan antara kedua platform ini mungkin akan semakin memanas.

Elon Musk Mengakui Twitter Mungkin Gagal

 


X, situs yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, tampaknya telah menghapus semua gambar yang diupload ke platform tersebut antara tahun 2011 dan 2014.


Masalah ini ditemukan pada hari Sabtu oleh pengguna X, Tom Coates.



Seiring dengan hilangnya gambar, tautan yang dibuat pada periode yang sama menggunakan URL shortener Twitter juga tidak lagi berfungsi.


Tweet Coates tentang masalah ini telah menambahkan konteks bahwa gambar telah hilang dan link yang rusak, tetapi data tersebut masih disimpan di server X.


Salah satu tweet yang terkena dampak adalah selfie terkenal Oscar oleh Ellen DeGeneres, yang telah di-retweet lebih dari 2,8 juta kali dan saat ini memegang gelar sebagai postingan yang paling banyak di-retweet sepanjang masa. Gambar khusus tersebut dipulihkan pada Sabtu sore bersama dengan tweet Barack Obama yang memeluk ibu negara setelah pemilihannya pada tahun 2012.




The Verge mencatat bahwa foto dan link yang ditambahkan pada tahun 2016 setelah Twitter membuat perubahan pada cara menangani gambar dan link tampaknya berfungsi, menunjukkan bahwa ini adalah semacam solusi untuk masalah tersebut. Perubahan ini terutama melibatkan enhanced URL yang disempurnakan yang menampilkan pratinjau untuk link dan "lampiran asli" yang memungkinkan penambahan foto tanpa mempengaruhi batasan 140 karakter.


Mengingat bahwa file tampaknya masih tersimpan di server X, masalah ini tampaknya lebih seperti bug atau kesalahan daripada langkah yang disengaja. Namun, jika anda telah belajar sesuatu sejak Elon Musk mengambil alih perusahaan, apapun bisa terjadi.


Hingga saat ini, Elon Musk selakuk pemilik X belum mengomentari masalah tersebut. X saat ini tidak memiliki departemen komunikasi untuk dihubungi untuk memberikan komentar.

Twitter Menghapus Foto yang Diposting Antara 2011-2014

 


Fungsi blokir akun telah menjadi opsi penting dalam mengatasi pelecehan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Namun, Elon Musk memiliki pandangan yang berbeda dan lebih suka memprioritaskan fitur mute sebagai alternatifnya.


Itu sebabnya Elon Musk akan menghilangkan fitur yang telah lama digunakan pengguna untuk mengatasi pelecehan di Twitter dengan memblokir akun.


Musk pada cuitannya pada hari Jumat mengatakan bahwa blokir akan dihapus sebagai fitur, kecuali untuk DM [pesan langsung]," cuitan Musk pada hari Jumat, dengan tambahan bahwa opsi tersebut dianggap "tidak masuk akal."



Dengan melakukan pemblokiran akun, anda dapat mencegah seseorang untuk mengikuti akun anda di Twitter, melihat tweet anda, mengakses daftar pengikut anda, atau menandai anda dalam foto. Oleh karena itu, ini merupakan fitur yang efektif untuk mencegah pelecehan oleh individu tertentu di platform media sosial.


Namun, tampaknya Musk mempunyai pemikiran yang berbeda. Baru-baru ini, dia berusaha untuk mengubah perusahaan tersebut menjadi sebuah ruang publik yang menekankan pada kebebasan berbicara. Menghapus fitur Block akan berarti bahwa pengguna berprofil tinggi tidak lagi memiliki kemampuan untuk membatasi akses orang tertentu ke akun mereka, kecuali jika akun tersebut bersifat pribadi.


Musk tidak memberikan jadwal pasti mengenai kapan fitur Block akan dihapus. Namun, dia mempertahankan keputusannya dengan menyebut bahwa dia lebih menyukai fitur "mute account" sebagai penggantinya. Dalam responsnya terhadap pengguna yang mengajukan pertanyaan, dia menyatakan, "Anda masih dapat membisukan akun dan memblokir pengguna untuk DM."



Memang benar fungsi mute memungkinkan tweet seseorang untuk secara otomatis tidak muncul di timeline anda. Selain itu, respons atau sebutan apapun dari akun yang dibisukan tidak akan muncul di tab notifikasi anda. Namun, calon peleceh masih akan dapat melihat tweet anda dan memberikan respons, yang akan terlihat oleh publik lainnya.


Inilah sebabnya mengapa beberapa kritikus mengecam Musk karena ingin menghapus fitur tersebut, dengan mengatakan bahwa ini hanya akan membuka peluang bagi lebih banyak penyalahgunaan online.


Sementara itu, ada yang skeptis terhadap kemampuan Musk untuk menghapus fitur pemblokiran akun, dengan mengatakan bahwa hal tersebut dapat melanggar aturan privasi yang telah disetujui oleh perusahaan di AS dan Uni Eropa. Aturan di App Store Apple juga menegaskan bahwa produk seperti X harus menyediakan "kemampuan untuk memblokir pengguna yang kasar dari layanan" jika ingin terdaftar di platform tersebut.

Twitter Akan Menghapus Opsi Block Akun

 


Twitter (X) saat ini sedang mengembangkan metode baru untuk memverifikasi identitas pengguna. Dalam proses ini, pengguna diminta untuk mengirimkan foto selfie bersama dengan salinan ID yang dikeluarkan oleh pemerintah. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan keamanan dan otentikasi akun di platform tersebut.


Seperti yang dilaporkan oleh Engadget, peneliti aplikasi Nima Owji telah menemukan sistem verifikasi baru di aplikasi Twitter. Dalam temuannya, dia berbagi screenshot dari proses verifikasi identitas tersebut. Menurut laporan dari sumber yang tidak disebutkan namanya, proses ini memerlukan sekitar lima menit untuk diselesaikan. Metodenya melibatkan pengiriman foto salinan KTP anda dan juga pengambilan foto selfie sebagai bagian dari verifikasi.



Data pribadi yang diajukan dikelola oleh AU10TIX, sebuah perusahaan verifikasi identitas yang berpusat di Israel. Dalam prosedur ini, pengguna diminta memberikan persetujuan kepada X untuk menyimpan informasi mereka selama 30 hari dan berbagi data tersebut dengan AU10TIX guna melakukan proses verifikasi identitas.


X mengumumkan bahwa informasi tersebut, bersama dengan data yang terhimpun dari profil pengguna, akan dimanfaatkan "untuk keperluan keamanan dan keselamatan, termasuk tindakan pencegahan terhadap upaya pemalsuan identitas."


Pada tanggal 1 Agustus, akun resmi X yang dipegang oleh Elon Musk menunjukkan bukti konfirmasi verifikasi ID, menandakan bahwa sistem verifikasi ID sudah dalam kondisi beroperasi dan kemungkinan akan segera diperkenalkan kepada publik. Meskipun demikian, tetap menjadi pertanyaan berapa banyak pengguna platform X yang bersedia untuk berbagi informasi pribadi mereka dengan layanan ini. Hal ini menjadi perhatian, terutama mengingat data tersebut akan diakses oleh pihak ketiga yang terlibat dalam proses verifikasi.


Pengguna X juga perlu mempertimbangkan keputusan lain, yaitu apakah mereka akan menyetujui untuk memberikan kontribusi keuangan kepada Elon Musk sebagai imbalan atas akses versi baru Twitter Blue.

Verifikasi Identitas di Twitter Akan Membutuhkan Foto KTP dan Selfie

 


Pelanggan Twitter Blue yang berharap untuk memonetisasi postingan mereka di platform tersebut menemukan bahwa itu mungkin tidak seberuntung yang mereka kira.


Pada Jumat malam, perusahaan yang kini dikenal sebagai X, mengumumkan melalui akun dukungannya bahwa mereka tidak dapat melakukan pembayaran akun tepat waktu. Menurut pengumuman tersebut, hal ini karena jumlah pengguna yang mendaftar untuk bagi hasil iklan telah melebihi ekspektasi mereka sehingga diperlukan lebih banyak waktu untuk meninjau semua data untuk pembayaran berikutnya.



Pemilik Twitter, Elon Musk, juga mengumumkan tentang penundaan pembayaran bagi hasil tersebut melalui cuitannya, namun ia berjanji pembayaran akan segera dilakukan.



Musk juga mengatakan dalam cuitan terpisah bahwa untuk memenuhi syarat pendapatan dari iklan, anda harus menjadi pelanggan X Premium, merujuk pada program premium di jejaring sosial tersebut. Dia juga menyatakan bahwa pendapatan iklan dari pelanggan non-Blue akan tetap menjadi milik perusahaan.



Pada pertengahan Juli, Twitter mengirimkan pembayaran pertamanya kepada pelanggan Twitter Blue. Banyak akun yang memposting tentang penghasilan mereka adalah akun yang dijalankan oleh influencer sayap kanan.


Untuk berpartisipasi dalam program ini, pengguna harus memenuhi beberapa persyaratan, termasuk berlangganan X Premium seperti yang dijelaskan oleh Musk. Selain itu, mereka harus memiliki setidaknya 500 pengikut dan mencatat setidaknya 15 juta tayangan pada postingan mereka selama tiga bulan terakhir.


Banyak dari mereka yang memposting tentang pembayaran awal mereka dari perusahaan dan dilaporkan menghasilkan $10.000 atau lebih dari pendapatan iklan yang berasal dari balasan tweet mereka.

Twitter Menunda Pembayaran Pendapatan Iklan untuk Pelanggan Twitter Blue

 


Sepertinya nama Twitter sudah menghilang, setidaknya anda tidak akan menemukannya lagi di Google Play Store.


Perusahaan sedang mempratinjau perubahan mereknya di daftar Google Play Store untuk media sosial yang dulunya disebut sebagai Twitter. Elon Musk juga mengumumkan bahwa 'dark mode' untuk aplikasi X akan segera menjadi mode default untuk semua pengguna.


Sebagai bagian dari perubahan merek yang sedang berlangsung, situs media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter telah menghapus nama "Twitter" dari daftar Google Play Store. Kini, aplikasi tersebut hanya dikenal dengan nama "X" dari X Corp.


Saat ini, aplikasi X muncul jika anda mencari "Twitter" di Google Play Store. Selain itu, daftar tersebut menampilkan pratinjau tentang bagaimana perubahan merek akan mengubah desain aplikasi tersebut. Contohnya, logo burung ikonik yang biasa terdapat di bagian atas aplikasi telah digantikan dengan huruf "X".



Seluruh antarmuka juga telah berubah menjadi hitam. Pada awalnya, beberapa pengguna mengira perubahan ini mungkin karena Twitter memperkenalkan dua dark mode baru di aplikasi yaitu dim mode dan lights out mode. Namun, pada hari Kamis, Elon Musk men-tweet bahwa platform ini akan segera memiliki 'dark mode.'



Jadi, bersiaplah untuk suasana yang lebih suram. Saat ini, logo burung biru dan latar belakang putih masih menjadi tampilan standar Twitter pada perangkat Android. Namun, pada desktop, platform media sosial ini tetap menggunakan domain Twitter.com sebagai default, meskipun anda masuk melalui alamat X.com.


Tapi kemungkinan ini hanya masalah waktu sebelum Musk membuang visual lama dan domain Twitter untuk X yang baru. Perusahaan telah mengalihkan pegangan resmi akun Twitter mereka ke @X dan dengan paksa mengambil alih akun tersebut dari pemilik aslinya, seorang pria dari San Francisco yang telah mengelolanya sejak tahun 2007. Selain itu, akun Verified Blue juga telah bermigrasi ke @XBlue.


Namun, Twitter menghadapi beberapa tantangan dalam beralih ke nama baru. Salah satunya adalah karena kata "X" sering dikaitkan dengan konten pornografi. Mungkin itulah sebabnya perusahaan menahan diri untuk tidak mengubah akun @TwitterMovies menjadi @XMovies, mengingat bahwa nama tersebut juga merupakan nama situs pornografi yang ada secara nyata.

Aplikasi Twitter Sekarang Bernama X di Google Play Store

 


Setelah kemarin membocorkan perubahan, Elon Musk kini mengganti logo burung di Twitter dengan logo X.


Siapapun yang mengunjungi Twitter di web sekarang akan melihat logo X, bukan burung biru yang lebih dikenal. Itu menyelesaikan transisi yang dimulai Musk pada bulan April ketika dia menggabungkan Twitter, Inc ke dalam X Corp, yang secara efektif mengakhiri keberadaan Twitter, Inc.



Ini bisa menjadi waktu yang membingungkan bagi pengguna Twitter yang sudah lama menggunakan platform ini. Kemungkinan Elon Musk sering ditanya, apa nama 'tweet' sekarang, sehingga dia menjawab dengan mengkonfirmasinya bahwa sekarang disebut "x's".


Beberapa pengguna mungkin memilih untuk menggunakan istilah "x's" daripada tetap menggunakan "tweet," tetapi ini merupakan masalah yang terpisah dan bisa bervariasi di antara individu.


Menurut The Verge, karyawan Twitter diberitahu tentang perubahan merek melalui pernyataan dalam sebuah email yang dikirim oleh Musk. Email tersebut juga menyatakan bahwa ini akan menjadi yang terakhir kali Musk menggunakan domain twitter.com dan semua komunikasi bisnis di masa mendatang akan dilakukan melalui x.com.


Minggu lalu, Meta meluncurkan alternatif Twitter bernama "Threads," yang memulai perjalanannya dengan lebih dari 100 juta pendaftaran dalam beberapa hari pertama peluncuran. Namun, minat terhadap Threads telah menurun secara signifikan dan saat ini lalu traffic-nya hanya setengah dari apa yang ada seminggu yang lalu.

Logo Twitter Diganti Menjadi 'X'

 


Twitter akan membatasi jumlah direct message (DM) yang dapat dikirim oleh pengguna yang tidak terverifikasi melalui platform sebagai bagian dari perubahan kontroversial terbaru.


Pada hari Jumat, perusahaan mulai menerapkan perubahan dengan mengirimkan tweet yang mengatakan bahwa akun yang belum diverifikasi akan diberlakukan batasan harian pada jumlah direct message yang dapat mereka kirim.



Twitter tidak menentukan batasan harian secara spesifik, namun dalam dokumen dukungannya, perusahaan menyatakan bahwa mereka menerapkan pembatasan untuk membantu platform media sosial ini untuk mengurangi masalah spam.


Tetap saja, pembatasan direct message juga terlihat sebagai upaya untuk mendorong pengguna agar berlangganan Twitter Blue, dengan paket mulai dari $8 per bulan yang menawarkan beberapa fitur premium, termasuk tanda centang biru untuk akun yang diverifikasi. Pekan lalu, pemilik Twitter, Elon Musk, mengakui bahwa perusahaan terus menghadapi penurunan pendapatan iklan hingga 50%, yang menyebabkan beban keuangan bagi perusahaan.


Tidak mengherankan, beberapa pengguna telah mengritik Twitter karena penerapan pembatasan pada direct message. Kritik tersebut terjadi karena terlihat bahwa pengguna yang telah terverifikasi dan berlangganan Twitter Blue masih dapat mengirim DM sebanyak yang mereka inginkan, baik itu pesan resmi atau spam. Hal ini menciptakan perasaan ketidakadilan di antara pengguna yang belum terverifikasi dimana mereka merasa dirugikan karena mengirimkan direct message yang lebih sedikit.


Sementara itu, beberapa pengguna menyambut baik perubahan tersebut karena mereka merasa terbebani oleh pesan sampah yang terus-menerus mereka terima di Twitter. Namun demikian, pembatasan ini juga dapat mengganggu upaya Elon Musk sendiri untuk mengubah Twitter menjadi aplikasi super yang dapat bersaing dengan WhatsApp dan Zoom dalam hal obrolan dan panggilan video online.


Minggu lalu, perusahaan secara diam-diam menambahkan "filter kualitas" untuk anggota Twitter Blue dalam Direct Message (DM), yang berarti pesan dari orang yang mereka ikuti akan tetap muncul di kotak masuk utama seperti biasa. Namun, pesan dari pengguna yang telah diverifikasi, tetapi tidak mereka ikuti, akan dikirim ke kotak masuk "permintaan pesan". Perusahaan secara otomatis melakukan migrasi pengguna ke pengaturan baru ini jika sebelumnya mereka telah mengizinkan siapapun untuk mengirim DM kepada mereka.

Twitter akan Menerapkan 'Batasan Harian' pada Direct Message untuk Pengguna yang Tidak Diverifikasi