Dampak dari penggandaan roti dan ikan membuat orang-orang terkesan dan mereka terus mengikuti Yesus kemanapun Ia pergi. Seorang nabi ada ditengah-tengah kita, Tuhan melawat umatNya. Yesus mengatakan kepada mereka: Kamu mencari Aku bukan karena melihat tanda-tanda melainkan karena kamu telah kenyang dan dipuaskan. Selanjutnya Yesus mengkoreksi dan sekaligus ajakan untuk mereka supaya jangan hanya berhenti sampai disitu. Bekerjalah bukan untuk makanan yang dapat binasa melainkan makanan yang dapat bertahan selama-lamanya. Hidup di dunia ini sementara saja yang merupakan peziarahan, namun hidup yang sesungguhnya ada disana, bersama Tuhan.
Pertanyaan mereka, apa yang harus kami lakukan? Dan Yesus menjawab: Percaya kepada Dia yang di utus Bapa, percayalah kepadaKu. Akulah roti kehidupan. Dengan datang kepadaKu dan percaya maka kalian tidak akan haus dan lapar lagi. Di tempat lain Yesus berkata: Datanglah kalian yang saat ini berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk itu. Dan Yesus akan turut berjalan bersama kita dan turut menanggung beban kita. Berjalan bersama Yesus, beban-beban kehidupan kita akan terasa ringan. Disaat kita lelah ada Yesus bersama kita yang penuh kasih akan menopang kehidupan kita. Percayalah, Dia tidak akan meninggalkan kita. Manusia bukan hidup dari roti saja tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
Pesan-pesan dan nasihat santo Paulus kepada jemaat di Efesus mengajak dan mengundang kita untuk hidup seperti apa yang dihayatinya. Kita di ajak untuk tidak hidup dalam kesia-siaan seperti ibaratnya orang yang tidak mengenal Tuhan. Kita mengenal Tuhan Yesus, kita telah dibaptis dalam namaNya, itu berarti kita menjadi manusia baru. Yesus adalah manusia baru, adam yang baru. Karena ketidaktaatan satu orang (Adam) kita semua jatuh kedalam dosa (dosa turunan / dosa asal) namun karena ketaatan satu orang (Yesus) kita semua diselamatkan.
Yesus manusia baru yang memperbaharui hidup kita. Menjadi manusia baru berarti meninggalkan cara hidup lama dan hidup sesuai dengan rancangan dan rencana Tuhan. Tidak mudah memang, namun dengan harap, iman dan kasih kepada Yesus melalui sesama, kita akan diteguhkanNya.
Makanan jasmani penting untuk hidup jasmani, tetapi makanan rohani tidak boleh kita abaikan. Dalam hidup rohani yang subur, akan menyuburkan juga hidup jasmani kita. Ekaristi yang kita rayakan setiap Minggu bahkan setiap hari meneguhkan kita baik jasmani maupun rohani kita. Janganlah kita terlalu mementingkan hanya jasmani dan melalaikan yang rohani. Terlalu mementingkan rohani dan melalaikan yang jasmani juga tidak baik. Yang baik adalah bagaimana kita bisa menyeimbangkan keduanya untuk berjalan bersama.
Selamat merayakan hari Minggu, harinya Tuhan. Tuhan memberkati kita semua dalam menata hidup ini menjadi lebih baik lagi. (ANM)