Permintaan terhadap teknologi AI generatif telah menjadi pendorong utama pertumbuhan finansial Nvidia yang luar biasa, bahkan dalam situasi dimana penjualan graphics card PC mengalami perlambatan.
Permintaan yang sangat tinggi mengakibatkan Nvidia mencatat pertumbuhan pendapatan yang luar biasa selama kuartal kedua fiskal, dengan peningkatan sebesar 101% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai total pendapatan sebesar $13,5 miliar. Jumlah ini jauh melebihi proyeksi awal perusahaan sebesar $11 miliar untuk kuartal ini, menciptakan selisih yang signifikan.
Peningkatan pendapatan yang signifikan berasal dari segmen penjualan GPU untuk pusat data, termasuk chip-chip yang memiliki kemampuan mendukung program-program AI generatif seperti ChatGPT. Penjualan untuk pusat data Nvidia mencapai rekor sebesar $10,3 miliar selama kuartal tersebut, menunjukkan peningkatan sebesar 171% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Perusahaan juga berhasil menjual chip AI dengan margin keuntungan yang substansial. Laba bersih Nvidia mencatat peningkatan mencolok sebesar 843% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, mencapai angka sebesar $6,1 miliar.
Dalam laporan pendapatan, CEO Nvidia, Jensen Huang, mengungkapkan bahwa "Perlombaan untuk mengadopsi AI generatif sedang berlangsung," dan bahwa perusahaan-perusahaan di seluruh dunia sedang beralih untuk mengadopsi teknologi AI generatif ini. Dampaknya adalah bahwa pertumbuhan di sektor ini diperkirakan tidak akan berhenti. Nvidia memproyeksikan pendapatan tambahan sebesar $16 miliar selama kuartal ketiga fiskal, yang akan mencerminkan peningkatan sebesar 165% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Nvidia mengumumkan bahwa mereka memperkirakan pasokan GPU untuk pusat data akan terus meningkat setiap kuartal hingga tahun depan. Tetapi, perusahaan juga memberikan peringatan bahwa jika Amerika menerapkan peraturan yang lebih ketat untuk menghentikan penjualan GPU Nvidia ke Tiongkok, ini dapat mengganggu pertumbuhan perusahaan tersebut.
Sementara itu, dalam sektor game, Nvidia hanya mencatat pertumbuhan yang terbatas selama kuartal kedua fiskal. Penjualan GPU gaming perusahaan hanya meningkat sebanyak 11% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dan 22% dari tahun sebelumnya, dengan total pendapatan sebesar $2,49 miliar. Kondisi ini muncul karena Nvidia menghadapi penurunan penjualan GPU akibat berkurangnya permintaan dan adanya keluhan dari pengguna terkait dengan harga tinggi dari generasi RTX 4000 saat ini.
Perusahaan juga menghadapi situasi dimana terjadi kelebihan pasokan graphics card. Namun, pada hari Rabu, CFO Nvidia, Colette Kress, mengumumkan bahwa tingkat inventaris graphics card di pengecer telah kembali ke tingkat normal. Hal ini telah membantu perusahaan mencatat pertumbuhan dalam penjualan GPU gaming.