Halaman

    Social Items


Pentingnya kepercayaan, kesetiaan dan keberanian dalam hidup yang ditopang oleh firman Tuhan. Kitab Suci, firman Tuhan sungguh dasyat terutama saat-saat kita mengalami kegelapan iman, hilang harapan, ditolak,.....Firman Tuhan meneguhkan kita.

Saudara saudari terkasih, dalam Perjanjian Lama, Yeheskiel yang hidup dalam pembuangan bersama orang-orang Yahudi, diutus untuk menumbuhkan pengharapan. Tugas yang amat berat. Bagaimana menumbuhkan harapan ditengah-tengah umat yang tidak percaya akan kuasa Tuhan lagi, putus asa. Nabi menggunakan gambaran pohon aras. Tuhan mengambil tunas muda dan menanamnya di tempat yang tinggi, dan tunas ini tumbuh dan berkembang. Mulai tumbuh cabang, ranting, burung-burung sangat senang berteduh dibawahnya. Pohon yang ditanam Tuhan ini memberikan harapan pada pohon-pohon yang sudah mulai mengering, dan pada akhirnya mereka bersemangat untuk hidup kembali.

Sementara dalam Perjanjian Baru menceritakan hal yang hampir sama pesannya. Biji yang dibuang ke tanah, mulai tumbuh, berkembang, tumbuh ranting, berbunga lalu berbuah. Hewan-hewan bahagia untuk berteduh disana. Benih yang kecil yang hampir tidak diperhitungkan, dia tumbuh.

Demikianlah halnya dengan firman Tuhan. Dia memiliki kekuatan yang dasyat, Dia bisa menghadapi  dan mengalahkan kejahatan-kejahatan. Apa yang bisa kita petik dari sini? Kita percaya akan kekuatan firman Tuhan. Tuhan menaburkan benih sabdaNya ditanah kita dalam kehidupan kita. Kita percaya firman ini bertumbuh, berkembang dan berbuah juga dalam situasi yang sangat sulit di dalam kehidupan kita.

Kembali dengan perumpamaan biji sesawi, biji-bijian paling kecil dari segala benih-benih yang ada. Begitu ditaburkan, dia tumbuh berkembang, bahkan tumbuh ranting-ranting dimana burung-burung pun senang hinggap, barangkali juga membuat sarangnya. Mulai dari kecil, sederhana tetapi tumbuh berkembang dengan luar biasa.

Demikian juga dengan Gereja. Pada awalnya mulai kecil, kawanan kecil, sederhana, kemudian bertumbuh dan berkembang dengan sangat menakjubkan. Ketika Yesus wafat, kawanan ini hampir tidak kelihatan. Mereka dianiaya, dikejar, ditangkap, dipenjarakan, dan banyak yang dibunuh. Melewati kesulitan-kesulitan ini ternyata mereka tidak mati. Mereka tetap hidup meski kecil. Seperti kekuatan firman Allah, dalam kesulitan mereka terus bertumbuh, berkembang dan menyebar. Ternyata semakin mereka dianiaya, mereka semakin meluas dan menyebar. Dan ini pasti karena kuasa Tuhan yang bekerja. Rahmat Tuhan menyertai mereka. Hal yang dialami Gereja perdana tersebut berlanjut, hingga pada akhirnya pada pemerintahan emperor Constantin, mereka mendapat kebebasan. Mereka bernapas lega dan mereka semakin tumbuh dan berkembang pesat menjadi kawanan yang besar.

Untuk kita, hal ini bisa menjadi motivasi untuk senantiasa tekun, berani dan setia menghadapi segala bentuk kesulitan karena suatu saat perjuangan ini pasti akan menghasilkan buah yang belimpah. Paulus dengan sangat bagus dan berani mengungkapkan imannya; Siapa yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus? Penganiayaan, kelaparan, bahaya, pengejaran. Kami senantiasa tabah. Kekuatan firman Tuhan menggerakan kita untuk bertahan dalam situasi sulit apapun. Tuhan tidak henti-hentinya menaburkan firmanNya kedalam tanah hati kita.

Dengan mengikuti pendalaman iman sebenarnya sarana dan jalan yang baik dan benar supaya kita bisa setia berani mempercayakan diri kita pada firman Tuhan yang hidup. Selamat hari Minggu, Tuhan menyertai kita dan memberkati kita. (ANM)

Bertumbuh dan Berkembang Dalam Firman Tuhan


Pentingnya kepercayaan, kesetiaan dan keberanian dalam hidup yang ditopang oleh firman Tuhan. Kitab Suci, firman Tuhan sungguh dasyat terutama saat-saat kita mengalami kegelapan iman, hilang harapan, ditolak,.....Firman Tuhan meneguhkan kita.

Saudara saudari terkasih, dalam Perjanjian Lama, Yeheskiel yang hidup dalam pembuangan bersama orang-orang Yahudi, diutus untuk menumbuhkan pengharapan. Tugas yang amat berat. Bagaimana menumbuhkan harapan ditengah-tengah umat yang tidak percaya akan kuasa Tuhan lagi, putus asa. Nabi menggunakan gambaran pohon aras. Tuhan mengambil tunas muda dan menanamnya di tempat yang tinggi, dan tunas ini tumbuh dan berkembang. Mulai tumbuh cabang, ranting, burung-burung sangat senang berteduh dibawahnya. Pohon yang ditanam Tuhan ini memberikan harapan pada pohon-pohon yang sudah mulai mengering, dan pada akhirnya mereka bersemangat untuk hidup kembali.

Sementara dalam Perjanjian Baru menceritakan hal yang hampir sama pesannya. Biji yang dibuang ke tanah, mulai tumbuh, berkembang, tumbuh ranting, berbunga lalu berbuah. Hewan-hewan bahagia untuk berteduh disana. Benih yang kecil yang hampir tidak diperhitungkan, dia tumbuh.

Demikianlah halnya dengan firman Tuhan. Dia memiliki kekuatan yang dasyat, Dia bisa menghadapi  dan mengalahkan kejahatan-kejahatan. Apa yang bisa kita petik dari sini? Kita percaya akan kekuatan firman Tuhan. Tuhan menaburkan benih sabdaNya ditanah kita dalam kehidupan kita. Kita percaya firman ini bertumbuh, berkembang dan berbuah juga dalam situasi yang sangat sulit di dalam kehidupan kita.

Kembali dengan perumpamaan biji sesawi, biji-bijian paling kecil dari segala benih-benih yang ada. Begitu ditaburkan, dia tumbuh berkembang, bahkan tumbuh ranting-ranting dimana burung-burung pun senang hinggap, barangkali juga membuat sarangnya. Mulai dari kecil, sederhana tetapi tumbuh berkembang dengan luar biasa.

Demikian juga dengan Gereja. Pada awalnya mulai kecil, kawanan kecil, sederhana, kemudian bertumbuh dan berkembang dengan sangat menakjubkan. Ketika Yesus wafat, kawanan ini hampir tidak kelihatan. Mereka dianiaya, dikejar, ditangkap, dipenjarakan, dan banyak yang dibunuh. Melewati kesulitan-kesulitan ini ternyata mereka tidak mati. Mereka tetap hidup meski kecil. Seperti kekuatan firman Allah, dalam kesulitan mereka terus bertumbuh, berkembang dan menyebar. Ternyata semakin mereka dianiaya, mereka semakin meluas dan menyebar. Dan ini pasti karena kuasa Tuhan yang bekerja. Rahmat Tuhan menyertai mereka. Hal yang dialami Gereja perdana tersebut berlanjut, hingga pada akhirnya pada pemerintahan emperor Constantin, mereka mendapat kebebasan. Mereka bernapas lega dan mereka semakin tumbuh dan berkembang pesat menjadi kawanan yang besar.

Untuk kita, hal ini bisa menjadi motivasi untuk senantiasa tekun, berani dan setia menghadapi segala bentuk kesulitan karena suatu saat perjuangan ini pasti akan menghasilkan buah yang belimpah. Paulus dengan sangat bagus dan berani mengungkapkan imannya; Siapa yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus? Penganiayaan, kelaparan, bahaya, pengejaran. Kami senantiasa tabah. Kekuatan firman Tuhan menggerakan kita untuk bertahan dalam situasi sulit apapun. Tuhan tidak henti-hentinya menaburkan firmanNya kedalam tanah hati kita.

Dengan mengikuti pendalaman iman sebenarnya sarana dan jalan yang baik dan benar supaya kita bisa setia berani mempercayakan diri kita pada firman Tuhan yang hidup. Selamat hari Minggu, Tuhan menyertai kita dan memberkati kita. (ANM)
Comments
0 Comments

No comments