WhatsApp hari ini mengumumkan kontrol baru untuk administrator grup untuk membatasi aktivitas anggota grup sehingga administrator adalah satu-satunya anggota grup yang dapat mengirim pesan. Grup WhatsApp dapat mencakup hingga 256 peserta.
Pendekatan ini dapat sangat mengubah bagaimana rasanya menjadi bagian dari grup WhatsApp, mengubahnya dari tempat untuk percakapan ke suatu tempat untuk menerima pengumuman dari grup sekolah, organisasi politik, atau grup profesional.
Fitur baru ini adalah cara terbaru yang dimiliki Facebook, WhatsApp, yang memberi administrator lebih banyak kendali atas grup.
Bulan lalu, WhatsApp meluncurkan serangkaian fitur baru, termasuk deskripsi grup yang dapat diatur oleh admin saja dan yang merinci tujuan, pedoman, atau topik diskusi untuk grup, dan kebijakan baru bahwa pembuat grup tidak dapat lagi ditendang keluar dari kelompok yang mereka mulai. Anda dapat membaca cara mengubah pengaturan grup WhatsApp DISINI.
Peluncuran fitur-fitur baru itu terjadi beberapa hari setelah perusahaan itu mengatakan kepada New York Times bahwa rencananya akan memberikan kendali lebih besar kepada para administrator grup.
Facebook telah dikritik karena memungkinkan aplikasi obrolan enkripsi end-to-end untuk digunakan sebagai sarana untuk menyebarkan berita palsu dan untuk menghasut permusuhan terhadap kelompok ras atau etnis sebagai akibat dari informasi palsu, terutama selama pemilu di India bulan lalu.
Sekitar 250 juta dari 1.500 pengguna aktif bulanan WhatsApp tinggal di India.
Menurut laporan dari Reuters, kritik berlanjut awal pekan ini ketika dua orang di negara bagian Madhya Pradesh di India diserang oleh gerombolan massa menyusul beredarnya pesan di kelompok-kelompok WhatsApp bahwa 500 orang berpakaian seperti pengemis sedang menyerang orang-orang untuk mengambil organ mereka. Setelah bergabung dengan grup-grup WhatsApp, polisi menemukan pesan-pesan itu disebar oleh tiga orang, yang kemudian ditangkap.