Apa yang berubah dalam hidup kita karena berkat iman akan Kristus, Sang Penyembuh. Mengingat persoalan hidup, yang seakan-akan bertujuan untuk binasa, maka iman memberikan pegangan. Bila di sunia ini kita telah menghayati Kristus, maka kepada kita dijadikan kebangkitan. Dan keyakinan itu memberi kita keberanian untuk mendasarkan hidup kita pada cinta kasih yang takkan binasa. Berkat sakramen-sakramen, tanda iman kita, maka kita berhubungan secara pribadi dengan penguasa kehidupan.
Pembaca terkasih, minggu ini kita sudah memasuki minggu ke-13. Bacaan-bacaan liturgi kali ini membantu kita memahami pertanyaan besar dalam kehidupan kita yakni soal hidup dan mati, soal kebaikan dan kejahatan. Dariman datangnya maut atau kematian? Demikian juga darimana datangnya kejahatan? Apa Tuhan pernah menciptakan kejahatan atau kematian? Ketiga bacaan dari Kebijaksanaan 1:13-15 tentang hidup dan mati, 2Korintus 8:7-15 tentang kejahatan dan kebaikan, serta Injil Markus 5:21-43 tentang mujizat penyembuhan dan menghidupkan orang mati.
Kitab Kebijaksanaan dengan jelas dan tegas mengatakan Allah tidak menciptakan maut, dan Ia pun tidak bergembira jikalau makluk hidup binasa, sebaliknya Ia menciptakan segala sesuatu supaya selamat. Dalam kitab Kejadian, Allah menciptakan semuanya baik adanya bahkan Ia menciptakan manusia seturut gambar dengan diriNya. Semua baik Racunpun tidak ada di bumi. Juga tidak ada dunia orang mati. Bahwa kemudian ada maut, ada kejahatan, itu darimana? Itu karena dengki setan, sehingga maut masuk kedunia.
Dalam Injil dengan tegas menunjukan kepada kita, bahwa Yesus datang kedunia untuk melaksanakan kehendak Allah. Kehendak Allah adalah menyelamatkan manusia dengan memberikan hidup dan kasih. Yairus, seorang kepala rumah ibadat yang anaknya dalam keadaan sekarat dan meninggal datang kepada Yesus dan Yesus membangunkannya kembali. Seorang permpuan yang 12 tahun sakit pendarahan karena imannya yang begitu besar dan dengan menyentuh baju Yesus dia akhirnya sembuh. Dia tahu dia tidak boleh menyentuh siapapun karena hukum taurat melarangnya. Meski dia tahu itu semua dan ditengah kerumunan banyak orang dia nekat ingin menyentuh baju Yesus. Begitu ia menyentuhnya, saat itu juga ia sembuh. Begitu dia sembuh, diapun sujud dihadapan Yesus, menceritakan apa yang terjadi dengannya lalu Yesus berkata padanya: imanmu telah menyelamatkan engkau.
Tuhan menyembuhkan setiap orang yang datang kepadaNya dan percaya kepadaNya. Setiap doa, permohonan yang kita sampaikan kepadaNya bila kita tidak memiliki harapan, iman dan kasih kerapkali menjadi doa yang sia-sia. Hal ini terbukti lewat peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam bacaan-bacaan hari ini. Santo Paulus mengingatkan kita bahwa Kristus yang begitu kaya sebagai anak Allah, dia memiskinkan diriNya supaya kita menjadi kaya. Demikianlah hendaknya kita berusaha membuat orang lain kaya meskipun kita tidak kaya supaya sesama kita bisa hidup bahagia. Berbagi adalah salah satu cara kita bisa membahagiakan orang lain. Selamat berhari minggu, Tuhan memberkati kita semua. (ANM)