Halaman

    Social Items


Memasuki Minggu kedua masa adven, Gereja mengundang kita untuk percaya dengan mengambil langkah yang kongkrit. Tuhan menjanjikan rahmat yang melimpah yakni kedatangan putra tunggal-Nya ke dunia untuk menyelamatkan manusia. Melalui nabi Barukh (5:1-9) dalam bacaan pertama kita diajak percaya bahwa Tuhan akan menunjukan karya-karya besar. Yerusalem akan meninggalkan pakaian kesedihan dan akan mengenakan pakaian kemuliaan Allah. Di atas kepalamu Allah akan mengenakan kemuliaan-Nya. Allah akan memberi engkau nama: Damai Sejahtera hasil Kebenaran dan Kemuliaan hasil Sejahtera. Allah akan membebaskanmu dan akan jaya kembali seperti sedia kala.

Janji Allah ini terwujud dalam perjanjian baru, dalam Lukas (3:1-6). Lukas memberikan catatan persis, kapan itu terjadi? Persisnya tahun ke-15 pemerintahan kaisar Tiberius, Pilatus sebagai gubernur Yudea, Herodes raja wilayah Galilea, Filipus raja Iturea, Hanas dan Kayafas sebagai imam agung. Pada zaman itulah firman Allah datang kepada Yohanes yang mewartakan nubuat nabi Yesaya. Ia berkotbah: mengajak orang-orang Yahudi mempersiapkan jalan bagi Tuhan dengan meluruskan yang bengkok dan meratakan yang bergunung dan berbukit karena keselamatan dari Tuhan akan datang.

Apa yang mau dikatakan tentang ini? Kita diajak untuk meluruskan hidup kita. Itu berarti meluruskan dan memperbarui hidup supaya berkenan dan sejalan dengan kehendak Allah. Banyak kehidupan kita yang menghalangi Tuhan untuk datang. Kita kehilangan harapan ketika kita tertekan dan menghadapi kesulitan. Hidup kita seperti jurang dan kita kehilangan harapan. Kita harus menimbun jurang-jurang ini kembali. Kita harus menjadi orang yang rendah hati (gunung dan bukit diratakan). Kotbah-kotbah Yohanes dimasa adven ini bisa menjadi koreksi untuk kehidupan kita.

Bagaimana kita mempersiapkan kedatangan Tuhan? Kedatangan-Nya kita persiapkan dengan doa. Pertanyaannya, apakah kita cukup berdoa? Kita di ajak untuk memiliki hati bagi sesama. Aksi nyata dengan peduli terhadap sesama. Kedatang Tuhan kita persiapkan dengan kasih dan pelayanan. Masa-masa adven ini adalah masa-masa khusus yang Gereja adakan untuk menjadikan lebih baik lagi apa yang kurang selama hidup kita. Rasul Paulus dalam Filipi (1:4-6,8-11) menyemangati kita untuk percaya dan mendorong kita untuk hidup suci dan tak bercacat dihadapan Tuhan pada hari kedatangan-Nya.

Dalam masa-masa adven ini marilah kita berdoa agar Tuhan membuka mata hati kita untuk melihat kebutuhan sesama dan kita di ajak untuk mengintensifkan persiapan-persiapan merayakan kedatangan Tuhan pada hari Natal ini. Hiduplah dalam keyakinan bahwa segala yang Tuhan janjikan, Dia akan melaksanakannya untuk keselamatan kita.

Selamat menyiapkan diri dengan hidup yang lebih baik, lebih suci, lebih berkenan kepada Tuhan. Selamat menantikan kedatangan-Nya, Emmanuel. Tuhan beserta kita. (ANM)

Semua Orang Akan Melihat Keselamatan dari Tuhan


Memasuki Minggu kedua masa adven, Gereja mengundang kita untuk percaya dengan mengambil langkah yang kongkrit. Tuhan menjanjikan rahmat yang melimpah yakni kedatangan putra tunggal-Nya ke dunia untuk menyelamatkan manusia. Melalui nabi Barukh (5:1-9) dalam bacaan pertama kita diajak percaya bahwa Tuhan akan menunjukan karya-karya besar. Yerusalem akan meninggalkan pakaian kesedihan dan akan mengenakan pakaian kemuliaan Allah. Di atas kepalamu Allah akan mengenakan kemuliaan-Nya. Allah akan memberi engkau nama: Damai Sejahtera hasil Kebenaran dan Kemuliaan hasil Sejahtera. Allah akan membebaskanmu dan akan jaya kembali seperti sedia kala.

Janji Allah ini terwujud dalam perjanjian baru, dalam Lukas (3:1-6). Lukas memberikan catatan persis, kapan itu terjadi? Persisnya tahun ke-15 pemerintahan kaisar Tiberius, Pilatus sebagai gubernur Yudea, Herodes raja wilayah Galilea, Filipus raja Iturea, Hanas dan Kayafas sebagai imam agung. Pada zaman itulah firman Allah datang kepada Yohanes yang mewartakan nubuat nabi Yesaya. Ia berkotbah: mengajak orang-orang Yahudi mempersiapkan jalan bagi Tuhan dengan meluruskan yang bengkok dan meratakan yang bergunung dan berbukit karena keselamatan dari Tuhan akan datang.

Apa yang mau dikatakan tentang ini? Kita diajak untuk meluruskan hidup kita. Itu berarti meluruskan dan memperbarui hidup supaya berkenan dan sejalan dengan kehendak Allah. Banyak kehidupan kita yang menghalangi Tuhan untuk datang. Kita kehilangan harapan ketika kita tertekan dan menghadapi kesulitan. Hidup kita seperti jurang dan kita kehilangan harapan. Kita harus menimbun jurang-jurang ini kembali. Kita harus menjadi orang yang rendah hati (gunung dan bukit diratakan). Kotbah-kotbah Yohanes dimasa adven ini bisa menjadi koreksi untuk kehidupan kita.

Bagaimana kita mempersiapkan kedatangan Tuhan? Kedatangan-Nya kita persiapkan dengan doa. Pertanyaannya, apakah kita cukup berdoa? Kita di ajak untuk memiliki hati bagi sesama. Aksi nyata dengan peduli terhadap sesama. Kedatang Tuhan kita persiapkan dengan kasih dan pelayanan. Masa-masa adven ini adalah masa-masa khusus yang Gereja adakan untuk menjadikan lebih baik lagi apa yang kurang selama hidup kita. Rasul Paulus dalam Filipi (1:4-6,8-11) menyemangati kita untuk percaya dan mendorong kita untuk hidup suci dan tak bercacat dihadapan Tuhan pada hari kedatangan-Nya.

Dalam masa-masa adven ini marilah kita berdoa agar Tuhan membuka mata hati kita untuk melihat kebutuhan sesama dan kita di ajak untuk mengintensifkan persiapan-persiapan merayakan kedatangan Tuhan pada hari Natal ini. Hiduplah dalam keyakinan bahwa segala yang Tuhan janjikan, Dia akan melaksanakannya untuk keselamatan kita.

Selamat menyiapkan diri dengan hidup yang lebih baik, lebih suci, lebih berkenan kepada Tuhan. Selamat menantikan kedatangan-Nya, Emmanuel. Tuhan beserta kita. (ANM)
Comments
0 Comments

No comments