Tahap awal Tuhan memulai rencana besarNya dengan memanggil Abraham dan mengadakan perjanjian dengannya. Tuhan bersabda, engkau akan menjadi bangsa yang besar, keturunanmu akan banyak seperti bintang di langit dan pasir di pantai. Aku akan membawa engkau keluar dari negeri Urs-Kasdim dan membawamu menuju tanah yang berlimpah susu dan madunya (gambaran negri yang subur) yaitu Kanaan.
Apa yang Tuhan janjikan dan melalui perjalanan yang panjang, Tuhan selalu memperbaharui janjiNya. Dan puncak dari perjanjian itu adalah ketika Dia mengutus Putra TunggalNya yaitu Yesus yang tinggal diantara kita manusia.
Dalam peristiwa transfigurasi Tuhan menkonfirmasi: "Inilah anak-Ku yang Kukasihi, kepadaNya Aku berkenan, dengarkanlah Dia." Ketika Yesus sedang berdoa wajahNya berubah, pakaianNya putih kemilauan dan Dia di dampingi Oleh Musa dan Elia. Suatu pemandangan yang mengagumkan yang belum pernah terjadi, sehingga Petrus minta agar suasana, penampakan ini boleh lebih lama lagi.
Peristiwa itu terjadi justru delapan hari sebelum Yesus berbicara banyak tentang apa yang akan menimpa diriNya dan juga apa yang akan dialami oleh murid-muridNya. Yesus berkata kepada mereka: Aku akan ditangkap, disiksa, dibunuh dan mati di kayu salib. Pada hari ketiga Aku akan bangkit. Mendengar itu para murid menjadi takut, camas, syok, kegelisahan yang besar menyelimuti hati mereka. Belum lagi Yesus menceriterakan kepada mereka: Barang siapa mau menjadi muridKu hendaklah mereka meyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Aku. Masih ada kata-kata Yesus yang membuat mereka semakin cemas dan takut menjadi murid Tuhan. Sebagaimana Aku ditangkap, disiksa dan dibunuh, kalian juga akan mengalami seperti yang Aku alami. Tetapi kalian jangan takut dan cemas.
Transfigurasi Yesus diatas gunung di hadapan Petrus, Yohanes dan Yakobus yang disaksikan oleh Musa dan Elia untuk meneguhkan hati mereka. Peristiwa seperti inilah yang akan terjadi pada saat kebangkitanKu nanti. Kalian jangan takut dan cemas melainkan percayalah.
Krisis iman yang dialami oleh para murid juga terjadi pada diri kita. Bahkan terjadi di saat-saat kita menjalani masa-masa prapaskah ini. Gereja mengajak kita memperbaharui diri kita dengan berpantang dan berpuasa, membaca firman Tuhan dan berdoa, berdevosi jalan salib. Bertobat dengan pengakuan dosa dan juga melalui amal kasih kepada sesama. Saat-saat kita mau mendekatkan diri kita dengan Tuhan, saat-saat seperti itu kerap kali muncul krisis iman. Teguhkan hati, percaya kepada Tuhan, tekun dan setia pada apa yang harus kita lakukan, Kristus yang bangkit menjadi keselamatan kita. Selamat berpuasa, Tuhan menyertai dan memberkati kita semua. Amin.(ANM)