Hari ini bersama Gereja Universal kita merayakan sebuah pesta yang sangat menyentuh kehidupan kita manusia. Hadiah terbesar dari Allah, Dia mengurbankan yang termahal dari hidupnya untuk keselamatan kita manusia. Kemurahan Allah bagi seluruh bumi. Hidup Allah yang begitu mahal dicurahkannya bagi kita manusia.
Injil hari ini (Lukas 9:11b-17) menggambarkan bagaimana masa yang begitu banyak mengikuti Yesus untuk mendengarkan firmanNya. Mereka meminta Yesus untuk menyembuhkan orang sakit, mereka terus mengikuti Yesus, sampai mereka kelelahan dan kelaparan. Menghadapi situasi msemacam ini para murid menjadi gusar. Jumlah sebanyak itu dan kelaparan. Bagaiman mereka dapat memberi makan? Lebih baik mereka disuruh pergi untuk mencari penginapan dan makan. Namun Yesus justru meminta mereka untuk memberi makan. Mereka tambah bingung karena pada mereka hanya lima potong roti dan dua ekor ikan. Yesus kemudian menyuruh mereka untuk membagi orang-orang dalam kelompok. Dari roti dan ikan yang sedikit itu Yesus mengucap syukur, membagi roti itu kepada para murid untuk dibagikan kepada orang bannyak. Mereka semua dapat makan sampai kenyang bahkan masih tersisa banyak.
Dari peristiwa ini, bila kita dapat memetik pelajaran bahwa bila setiap orang memberikan dari apa yang dimilikinya meskipun hanya sedikit, akan menjadi sesuatu yang lebih besar. Dari sedikit menjadi banyak dan berkelimpahan itu adalah mujizat. Hal lain yang dipetik adalah Yesus membagi-bagikan roti yang mana menggambarkan bahwa kita sebagai pengikutnya membagi-bagikan diri kita untuk sesama yang membutuhkan. Dan dengan hidup berkelompok-kelompok, baik itu dalam keluarga maupun lingkungan kita, kita dapat saling bertukar pendapat, saling berbagi antara satu dengan yang lainnya.
Mujizat dan fenomena dalam Injil hari ini sebenarnya mau mengatakan bahwa inilah peristiwa kenabian. Paulus dalam 1Korintus 11:23-26 melaporkan tentang penetapan ekaristi selama perjamuan terakhir. Kisa yang terjadi saat penangkapan yang dilanjutkan dengan penderitaanNya. Dia mengantisipasinya dengan mengambil roti dan anggur yang dibagikan kepada murid-muridNya. Dia memberikan hidupNya sebagai manifestasi kemurahan hatiNya, memberikan hidupNya. Ketika kita menerima komuni sebenarnya kita menerima kasih Yesus.
Sementara dalam Kejadian 14:18-20 memberikan pencerahan yang melengkapi cerita tentang Melkisedek, raja Salem yang mempersembahkan roti dan anggur. Melkisedek adalah seorang imam Allah yang mahatinggi. Yesus dalam perjamuan terakhir bertindak sebagai imam yang bukan mempersembahkan binatang melainkan diriNya sendiri. Inilah pengorbanan yang sempurna demi keselamatan kita.
Selamat merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Tuhan. Allah memberikan hidup yang ilahi kepada kita.(ANM-YVDW)