Halaman

    Social Items


Minggu ini gereja Katolik memasuki masa adven III. Minggu adven III adalah minggu gembira atau dalam bahasa latin disebut dengan gaudete (bergembiralah). Disebut dengan minggu gaudete karena hari yang kita nantikan sudah dekat, sudah ada ditengah-tengah perjalanan dimana kita telah menyalahkan lilin yang ketiga.

Kegembiraan yang kita rayakan pada minggu ini terungkap melalui antifoni pembukaan dan bacaan-bacaan liturgi hari ini dan juga suasana liturgi hari ini dengan hiasan-hiasan yang tidak seperti biasanya pada masa-masa adven. Hal yang paling mencolok adalah warna merah muda pada jubah imam yang dipakai yang melambangkan sukacita dan kebahagiaan. Bersorak, bergembiralah karena Tuhan sudah dekat. Mari kita songsong Dia, angkatlah kepalamu.

Tuhan ingin kita supaya kita selalu bersukacita, demikianlah ajakan Yesaya dalam Yesaya 35:1-6a,10. Mengapa? Tuhan yang maha baik, yang penuh belas kasih menginginkan agar kita selalu bahagia. Semua di undang. Padang gurun yang tandus di undang bersorak-sorai, hutan yang lebat bergabunglah dan bersukacitalah, karena penantianmu sudah dekat. Tuhan sudah dekat dan sangat dekat. Angkatlah kepalamu.

Sementara dalam hidup kita setiap hari, hidup nyata di bumi ini banyak terjadi kejadian-kejadian yang memilukan, menyayat hati, perang, permusuhan, dendam kesumat, bencana, penyakit. Sebagai orang beriman yang harus berhadapan dengan situasi seperti ini, bagaimana kita menanggapinya? Jangan takut, kuatkanlah hatimu. Transformasi perubahan akan terjadi. Perubahan yang akan terjadi inilah yang akan membuat kita bergembira dan bahagia.

Perubahan apa? Dan mana buktinya? Yesaya bernubuat: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!" Pada waktu itu mata orang-orang buta akan terbuka sehingga mereka dapat melihat, orang-orang tuli akan mendengar, orang lumpuh akan melompat kegirangan, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai penuh dengan kegembiraan. Tidak ada lagi keluh kesah. Yang ada hanya sukacita. Karena itu sekali lagi kukatakan: bersukacitalah.

Sementara dalam injil Matius 11:2-11memberikan apa yang dikatakan Yesus bahwa apa yang dinubuatkan oleh Yesaya kini sedang berjalan. Dan kabar gembira injil disampaikan kepada orang kecil dan lemah. Yang terkecil dalam kerajaan Allah lebih besar dari Yohanes Pembaptis.

Kerajaan Allah sudah dekat. Dekat padamu. Bagi kita yang percaya kepada Yesus, kerajaan Allah di peruntukan juga bagi kita. Kita boleh bangga bahwa kita juga besar dalam kerajaan Allah karena iman kita kepada Dia yang datang menyelamatkan.

Kesabaran yang dinasehatkan oleh rasul Yakobus dalam Yakobus 5:7-10 mengajak kita untuk terus menerus bertumbuh dalam masa-masa penantian ini. Tuhan datang dengan berbagai cara dan dalam berbagai situasi. Bersabarlah seperti seorang petani, setelah menyemai dia bersabar sampai berbunga dan berbuah. Saat panen adalah saat bergembira melalui penantian dengan penuh kesabaran. Teguhkanlah hati sambil selalu setia dan berdoa. Jangan bersungut-sungut dan jangan saling melukai. Hiduplah dalam pengharapan kasih dan iman. Bila kita bertekun dalam situasi apapun yang menimpa kita, buahnya adalah sukacita dan damai sejahtera. Natal adalah pesta damai, pesta sukacita karena kita berjumpa dengan Dia yang kita nanti-nantikan.

Selamat menyambut kedatangan Tuhan dengan pertobatan, selamat hari Minggu. Tuhan memberkati kita semua.(ANM)

Adven III : Bersukacitalah karena Tuhan Sudah Dekat


Minggu ini gereja Katolik memasuki masa adven III. Minggu adven III adalah minggu gembira atau dalam bahasa latin disebut dengan gaudete (bergembiralah). Disebut dengan minggu gaudete karena hari yang kita nantikan sudah dekat, sudah ada ditengah-tengah perjalanan dimana kita telah menyalahkan lilin yang ketiga.

Kegembiraan yang kita rayakan pada minggu ini terungkap melalui antifoni pembukaan dan bacaan-bacaan liturgi hari ini dan juga suasana liturgi hari ini dengan hiasan-hiasan yang tidak seperti biasanya pada masa-masa adven. Hal yang paling mencolok adalah warna merah muda pada jubah imam yang dipakai yang melambangkan sukacita dan kebahagiaan. Bersorak, bergembiralah karena Tuhan sudah dekat. Mari kita songsong Dia, angkatlah kepalamu.

Tuhan ingin kita supaya kita selalu bersukacita, demikianlah ajakan Yesaya dalam Yesaya 35:1-6a,10. Mengapa? Tuhan yang maha baik, yang penuh belas kasih menginginkan agar kita selalu bahagia. Semua di undang. Padang gurun yang tandus di undang bersorak-sorai, hutan yang lebat bergabunglah dan bersukacitalah, karena penantianmu sudah dekat. Tuhan sudah dekat dan sangat dekat. Angkatlah kepalamu.

Sementara dalam hidup kita setiap hari, hidup nyata di bumi ini banyak terjadi kejadian-kejadian yang memilukan, menyayat hati, perang, permusuhan, dendam kesumat, bencana, penyakit. Sebagai orang beriman yang harus berhadapan dengan situasi seperti ini, bagaimana kita menanggapinya? Jangan takut, kuatkanlah hatimu. Transformasi perubahan akan terjadi. Perubahan yang akan terjadi inilah yang akan membuat kita bergembira dan bahagia.

Perubahan apa? Dan mana buktinya? Yesaya bernubuat: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!" Pada waktu itu mata orang-orang buta akan terbuka sehingga mereka dapat melihat, orang-orang tuli akan mendengar, orang lumpuh akan melompat kegirangan, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai penuh dengan kegembiraan. Tidak ada lagi keluh kesah. Yang ada hanya sukacita. Karena itu sekali lagi kukatakan: bersukacitalah.

Sementara dalam injil Matius 11:2-11memberikan apa yang dikatakan Yesus bahwa apa yang dinubuatkan oleh Yesaya kini sedang berjalan. Dan kabar gembira injil disampaikan kepada orang kecil dan lemah. Yang terkecil dalam kerajaan Allah lebih besar dari Yohanes Pembaptis.

Kerajaan Allah sudah dekat. Dekat padamu. Bagi kita yang percaya kepada Yesus, kerajaan Allah di peruntukan juga bagi kita. Kita boleh bangga bahwa kita juga besar dalam kerajaan Allah karena iman kita kepada Dia yang datang menyelamatkan.

Kesabaran yang dinasehatkan oleh rasul Yakobus dalam Yakobus 5:7-10 mengajak kita untuk terus menerus bertumbuh dalam masa-masa penantian ini. Tuhan datang dengan berbagai cara dan dalam berbagai situasi. Bersabarlah seperti seorang petani, setelah menyemai dia bersabar sampai berbunga dan berbuah. Saat panen adalah saat bergembira melalui penantian dengan penuh kesabaran. Teguhkanlah hati sambil selalu setia dan berdoa. Jangan bersungut-sungut dan jangan saling melukai. Hiduplah dalam pengharapan kasih dan iman. Bila kita bertekun dalam situasi apapun yang menimpa kita, buahnya adalah sukacita dan damai sejahtera. Natal adalah pesta damai, pesta sukacita karena kita berjumpa dengan Dia yang kita nanti-nantikan.

Selamat menyambut kedatangan Tuhan dengan pertobatan, selamat hari Minggu. Tuhan memberkati kita semua.(ANM)
Comments
0 Comments

No comments