Beberapa hari lagi kita akan merayakan Natal. Bacaan-bacaan minggu ini (Yes. 7:10-14; Rm. 1:1-7; Mat. 1:18-24) menghantar kita untuk menyadari bahwa Tuhan Allah yang selalu mengambil inisiatif lebih dahulu untuk menyelamatkan, menebus manusia.
Dalam Yesaya 7:10-14 dengan sangat jelas menunjukan bagaimana Tuhan Allah mengambil inisiatif untuk menyelamatkan bangsa Israel. Tanpa meminta pun Tuhan siap memberikan rahmatNya kepada manusia karena Ia mengasihi kita manusia. Tanpa meminta tanda Ia pun memberikan tanda bahwa seorang perempuan muda akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Siapa perempuan muda itu dan siapa anak laki-laki yang dilahirkannya itu?
Injil sebagai pemenuhan nubuat-nubuat kitab suci yang disampaikan para nabi. Perempuan muda itu adalah Maria yang sedang bertunangan dengan seorang laki-laki yang bernama Yoseph. Diluar sepengetahuan Yoseph, Maria kedapatan sedang mengandung, padahal mereka belum resmi sebagai suami istri, belum tinggal serumah. Yoseph bingung dan gelisah karena peristiwa ini membawa aib dan juga hukumannya yang berat. Dalam kegelisahan itu, diam-diam Yoseph berkeinginan untuk menceraikan Maria. Namun dalam situasi kegelisahan tersebut, Yoseph mencari kehendak Allah. Dan Allah pun memberikan solusi apa yang harus dilakukannya.
Melalui malaikat Allah, Yoseph mendapat penegasan: Yoseph jangan takut mengambil Maria sebagai istrimu, karena kandungan Maria berasal dari Roh Kudus. Anak ini yang akan membebaskan umatNya dari dosa. Ia akan menjadi besar, Raja Damai dan hal ini supaya genaplah apa yang sudah di nubuatkan oleh para nabi. Pencerahan, penegasan dan cahaya yang menerangi hati Yoseph sehingga akhirnya ia menemukan jawabannya dari Tuhan. Hatinya menjadi damai, penuh sukacita dan bahagia.
Yoseph adalah orang yang lurus hatinya. Dia mempunyai kasih yang tulus kepada Maria. Hanya mereka yang mempunyai ketulusan hati untuk mengasihi akan berusaha untuk mencari kehendak Tuhan dalam situasi sulit yang ia hadapi. Dia mencari kehendak Allah, maka Allah pun menunjukan kepadanya apa yang terbaik yang harus ia lakukan. Demikian sering dalam perjalanan hidup kita sering kita jumpai jalan buntu karena kita berhenti di tempat, kita tidak mencari jalan Tuhan.
Di masa adven IV ini, kita diajak untuk belajar dari Yoseph, bagaimana mencari kehendak Tuhan di saat-saat kita mengalami kesulitan. Sebentar lagi kita akan merayakan Natal, kelahiran Tuhan Yesus. Mari kita menyiapkan dan membersihkan hati kita. Mari kita menyambut kedatanganNya. Dengan tobat, dengan kasih kepada sesama, aksi Natal peduli sesama dengan doa untuk menyambut kedatanganNya. Selamat mempersiapkan diri secara intensif, Tuhan memberkati kita semua.(ANM)