Halaman

    Social Items

 


Sebuah malware Android baru berkonsep malware-as-a-service (MaaS) bernama Cellik dilaporkan tengah dipromosikan di forum-forum cybercrime underground. Malware ini menawarkan berbagai fitur berbahaya, termasuk kemampuan untuk disisipkan ke dalam aplikasi apa pun yang tersedia di Google Play Store.


Melalui metode tersebut, pelaku cybercriminal dapat memilih aplikasi resmi dari Play Store kemudian membuat versi trojan yang tampak meyakinkan. Aplikasi hasil modifikasi tetap mempertahankan tampilan, antarmuka, serta fungsi asli, sehingga sulit dibedakan dari aplikasi sah.


Karena masih berfungsi sebagaimana mestinya, infeksi Cellik berpotensi tidak terdeteksi dalam jangka waktu lama. Penjualnya bahkan mengklaim bahwa teknik penyamaran ini mampu melewati perlindungan Google Play Protect, meski klaim tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya.


Perusahaan keamanan seluler iVerify menemukan Cellik ditawarkan di forum underground dengan harga langganan sebesar US$150 (sekitar Rp2,5 juta) per bulan atau US$900 (sekitar Rp15 juta) untuk akses seumur hidup.



Kemampuan Berbahaya Cellik


Cellik tergolong sebagai malware Android dengan fitur lengkap. Ia mampu merekam dan menampilkan layar korban secara real-time, mencegat notifikasi aplikasi, menjelajahi sistem file, mengekstrak maupun menghapus data, serta berkomunikasi dengan server command-and-control melalui koneksi terenkripsi.


Malware ini juga dibekali mode browser tersembunyi yang memungkinkan penyerang mengakses situs web dari perangkat korban dengan memanfaatkan cookie yang tersimpan, sehingga sesi login korban dapat disalahgunakan.


Selain itu, sistem injeksi aplikasinya memungkinkan pelaku menampilkan halaman login palsu atau menyisipkan kode berbahaya ke dalam aplikasi untuk mencuri kredensial akun. Bahkan, Cellik dapat menyuntikkan payload ke aplikasi yang sudah terpasang, membuat aplikasi tepercaya tiba-tiba berubah menjadi ancaman tanpa disadari pengguna.


Fitur yang paling mengkhawatirkan adalah integrasi langsung dengan Google Play Store di dalam pembuat APK Cellik. Dengan fitur ini, pelaku dapat menelusuri Play Store, memilih aplikasi target, lalu menghasilkan versi berbahaya dari aplikasi tersebut hanya dalam beberapa langkah.


“Penjual mengklaim Cellik dapat melewati fitur keamanan Google Play dengan membungkus payload-nya dalam aplikasi tepercaya, yang pada dasarnya menonaktifkan deteksi Play Protect,” jelas iVerify.


"Meskipun Google Play Protect biasanya menandai aplikasi yang tidak dikenal atau berbahaya, trojan yang tersembunyi di dalam paket aplikasi populer mungkin lolos dari tinjauan otomatis atau pemindai tingkat perangkat."



Langkah Pencegahan


Untuk tetap aman, pengguna Android disarankan menghindari pemasangan APK dari sumber tidak resmi atau situs yang meragukan, kecuali benar-benar memercayai pengembangnya. Selain itu, pastikan Google Play Protect selalu aktif, periksa izin aplikasi secara berkala, dan waspadai aktivitas perangkat yang mencurigakan atau tidak biasa.

Malware Android Cellik Diklaim Mampu Tembus Google Play Protect

 


Sebuah malware Android baru berkonsep malware-as-a-service (MaaS) bernama Cellik dilaporkan tengah dipromosikan di forum-forum cybercrime underground. Malware ini menawarkan berbagai fitur berbahaya, termasuk kemampuan untuk disisipkan ke dalam aplikasi apa pun yang tersedia di Google Play Store.


Melalui metode tersebut, pelaku cybercriminal dapat memilih aplikasi resmi dari Play Store kemudian membuat versi trojan yang tampak meyakinkan. Aplikasi hasil modifikasi tetap mempertahankan tampilan, antarmuka, serta fungsi asli, sehingga sulit dibedakan dari aplikasi sah.


Karena masih berfungsi sebagaimana mestinya, infeksi Cellik berpotensi tidak terdeteksi dalam jangka waktu lama. Penjualnya bahkan mengklaim bahwa teknik penyamaran ini mampu melewati perlindungan Google Play Protect, meski klaim tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya.


Perusahaan keamanan seluler iVerify menemukan Cellik ditawarkan di forum underground dengan harga langganan sebesar US$150 (sekitar Rp2,5 juta) per bulan atau US$900 (sekitar Rp15 juta) untuk akses seumur hidup.



Kemampuan Berbahaya Cellik


Cellik tergolong sebagai malware Android dengan fitur lengkap. Ia mampu merekam dan menampilkan layar korban secara real-time, mencegat notifikasi aplikasi, menjelajahi sistem file, mengekstrak maupun menghapus data, serta berkomunikasi dengan server command-and-control melalui koneksi terenkripsi.


Malware ini juga dibekali mode browser tersembunyi yang memungkinkan penyerang mengakses situs web dari perangkat korban dengan memanfaatkan cookie yang tersimpan, sehingga sesi login korban dapat disalahgunakan.


Selain itu, sistem injeksi aplikasinya memungkinkan pelaku menampilkan halaman login palsu atau menyisipkan kode berbahaya ke dalam aplikasi untuk mencuri kredensial akun. Bahkan, Cellik dapat menyuntikkan payload ke aplikasi yang sudah terpasang, membuat aplikasi tepercaya tiba-tiba berubah menjadi ancaman tanpa disadari pengguna.


Fitur yang paling mengkhawatirkan adalah integrasi langsung dengan Google Play Store di dalam pembuat APK Cellik. Dengan fitur ini, pelaku dapat menelusuri Play Store, memilih aplikasi target, lalu menghasilkan versi berbahaya dari aplikasi tersebut hanya dalam beberapa langkah.


“Penjual mengklaim Cellik dapat melewati fitur keamanan Google Play dengan membungkus payload-nya dalam aplikasi tepercaya, yang pada dasarnya menonaktifkan deteksi Play Protect,” jelas iVerify.


"Meskipun Google Play Protect biasanya menandai aplikasi yang tidak dikenal atau berbahaya, trojan yang tersembunyi di dalam paket aplikasi populer mungkin lolos dari tinjauan otomatis atau pemindai tingkat perangkat."



Langkah Pencegahan


Untuk tetap aman, pengguna Android disarankan menghindari pemasangan APK dari sumber tidak resmi atau situs yang meragukan, kecuali benar-benar memercayai pengembangnya. Selain itu, pastikan Google Play Protect selalu aktif, periksa izin aplikasi secara berkala, dan waspadai aktivitas perangkat yang mencurigakan atau tidak biasa.

Comments
0 Comments

No comments