Halaman

    Social Items

Showing posts with label Apple. Show all posts
Showing posts with label Apple. Show all posts

 


Apple memperingatkan pelanggan minggu lalu bahwa perangkat mereka menjadi sasaran serangkaian serangan spyware baru, menurut tim respons insiden keamanan siber nasional pemerintah Prancis (CERT-FR)  yang merupakan bagian dari Badan Keamanan Sistem Informasi Nasional (ANSSI).


Menurut penasehat CERT-FR pada hari Kamis, bahwa mereka mengetahui setidaknya empat contoh pemberitahuan ancaman Apple yang memperingatkan pengguna perusahaan tentang serangan spyware tentara bayaran yang telah terjadi sejak awal tahun.


Peringatan ini dikirim pada tanggal 5 Maret, 29 April, 25 Juni, dan minggu lalu, pada tanggal 3 September, ke nomor telepon dan alamat email yang terkait dengan akun Apple pengguna. Menurut Apple, peringatan ini juga ditampilkan di bagian atas halaman setelah pengguna masuk ke akunnya di account.apple.com.


“Pemberitahuan tersebut melaporkan serangan yang sangat canggih, sebagian besar menggunakan kerentanan zero-day atau tidak memerlukan interaksi pengguna sama sekali,” kata badan keamanan siber tersebut.


"Serangan kompleks ini menargetkan individu berdasarkan status atau fungsi mereka: jurnalis, pengacara, aktivis, politisi, pejabat senior, anggota komite manajemen di sektor strategis, dll."


"Menerima notifikasi berarti setidaknya satu perangkat yang terhubung ke akun iCloud telah ditargetkan dan berpotensi disusupi."


Meskipun CERT-FR tidak membagikan informasi lebih lanjut tentang penyebab peringatan ini, bulan lalu Apple merilis pembaruan darurat untuk menambal celah zero-day (CVE-2025-43300) yang dikaitkan dengan kerentanan zero-click WhatsApp (CVE-2025-55177) dalam apa yang digambarkan perusahaan sebagai "serangan yang sangat canggih."


Dalam pemberitahuan ancaman yang dikirimkan kepada individu yang berpotensi terkena dampak pada saat itu, WhatsApp mendesak mereka untuk mengatur ulang perangkat mereka ke pengaturan pabrik dan selalu memperbarui sistem operasi dan perangkat lunak perangkat mereka.


Apple juga menyarankan pengguna yang menjadi sasaran serangan spyware tentara bayaran untuk mengaktifkan Mode Lockdown dan meminta bantuan keamanan darurat tanggap cepat melalui Digital Security Helpline Access Now.


“Sejak tahun 2021, kami telah mengirimkan pemberitahuan ancaman kepada Apple beberapa kali dalam setahun karena kami telah mendeteksi serangan ini, dan hingga saat ini kami telah memberitahu pengguna di lebih dari 150 negara secara total,” kata Apple. "Apple tidak mengaitkan serangan atau notifikasi ancaman yang dihasilkan dengan penyerang atau wilayah geografis tertentu."

Apple memperingatkan pelanggan yang menjadi sasaran serangan spyware baru-baru ini

 


Apple tengah mengembangkan berbagai produk dan fitur baru untuk mewujudkan visi AI-nya, termasuk robot, smart home display, dan versi Siri yang diperbarui dengan teknologi terkini, menurut laporan mendalam Bloomberg. Meski inovasi AI generatif Apple tertinggal dibanding raksasa teknologi lain—hingga menunda pembaruan Siri awal tahun ini—langkah baru ini menegaskan bahwa smart home menjadi fokus utama penerapan AI mereka.


Salah satu proyek yang dikembangkan adalah robot meja berbentuk mirip iPad yang dipasang pada lengan bergerak, mampu mengikuti pergerakan pengguna di ruangan. Apple bahkan pernah memamerkan prototipenya, terinspirasi dari robot meja dalam penelitian yang mereka rilis awal tahun ini—dengan desain mengingatkan pada logo Pixar, lengkap dengan lampu di ujung lengan, yang dalam video tampak menggemaskan dan bahkan bisa menari.

Video: Apple


Perangkat ini direncanakan rilis pada 2027 dan akan dilengkapi Siri yang lebih visual untuk percakapan yang lebih alami, seperti yang dapat dilakukan dengan mode suara ChatGPT. Bloomberg melaporkan Apple tengah menguji animasi logo Finder yang dianimasikan untuk Siri, meski ide mirip Memoji juga dipertimbangkan. Siri baru ini nantinya akan ditenagai model bahasa LLM (Large Language Model).


Selain itu, Apple juga mengembangkan robot beroda mirip Amazon Astro, bahkan disebut telah membicarakan secara terbuka konsep robot humanoid, menurut Bloomberg.


Pada pertengahan tahun depan, Apple berencana merilis smart home display untuk mengontrol perangkat smart home, memutar musik, membuat catatan, hingga panggilan video. Perangkat ini kemungkinan menampilkan desain Siri baru, dengan sistem operasi yang mendukung multi-user serta personalisasi tampilan melalui pengenalan wajah melalui kamera depan. Bentuknya disebut menyerupai Google Nest Hub, namun dengan tampilan persegi.


Tak hanya itu, Apple juga tengah menyiapkan kamera keamanan dan berencana mengembangkan “berbagai jenis kamera dan produk keamanan rumah sebagai bagian dari jajaran hardware dan software yang benar-benar baru,” kata Bloomberg.

Rencana Apple untuk AI Dapat Menjadikan Siri Sebagai Pusat Animasi Smart Home Anda

 


Elon Musk menyatakan bahwa perusahaan AI miliknya, xAI, akan mengambil langkah hukum terhadap Apple. Musk menuduh raksasa teknologi tersebut telah memanipulasi peringkat App Store demi menguntungkan aplikasi AI pesaing. Dalam serangkaian unggahannya di X pada Senin malam, Musk menuding Apple “bermain politik” dengan tidak memasukkan aplikasi X maupun chatbot Grok ke daftar rekomendasi iOS. Menurutnya, tindakan ini membuat perusahaan AI selain OpenAI mustahil meraih posisi #1 di App Store dan ini adalah sebuah pelanggaran antimonopoli, kata Musk.


“Apple berperilaku sedemikian rupa sehingga tidak mungkin bagi perusahaan AI manapun selain OpenAI untuk mencapai #1 di App Store, yang merupakan pelanggaran anti monopoli yang nyata,” kata Musk. “Mengapa Anda menolak untuk menempatkan X atau Grok di bagian 'Harus Memiliki' ketika X adalah aplikasi berita #1 di dunia dan Grok adalah aplikasi #5 di antara semua aplikasi?,” CEO xAI bertanya kepada Apple di postingan lain, yang kini disematkan ke profilnya.


Musk tidak memberikan bukti atas klaimnya, dan tidak jelas apakah dia telah memenuhi ancamannya dan mengajukan gugatan.


Saat ini, ChatGPT terdaftar sebagai aplikasi iPhone gratis teratas Apple di AS, dan Grok berada di peringkat keenam. DeepSeek AI dari Tiongkok sempat berhasil mengambil posisi teratas App Store dari ChatGPT pada bulan Januari lalu, namun, membantah klaim Musk bahwa hal itu mustahil dilakukan oleh aplikasi AI lainnya.


Tudingan Musk dianggap ironis mengingat laporan pada 2024 menunjukkan algoritma X dimodifikasi untuk memprioritaskan unggahan miliknya. CEO OpenAI, Sam Altman, bahkan menanggapi sindiran Musk dengan membagikan laporan Platformer dari tahun 2023 yang menemukan sistem khusus untuk mempromosikan konten Musk ke seluruh pengguna X. Pada Juni lalu, chatbot Grok juga diketahui merujuk pandangan Musk dalam menjawab pertanyaan sensitif terkait isu global seperti Israel dan Palestina, imigrasi AS, dan aborsi.


Musk, yang merupakan salah satu pendiri awal OpenAI, telah lama berseteru dengan perusahaan tersebut. Ia pernah menolak tawaran akuisisi senilai $97,4 miliar dan menggugat mereka. Setelah Apple mengumumkan kemitraan dengan OpenAI untuk mengintegrasikan ChatGPT ke iPhone, iPad, dan Mac, Musk mengancam akan melarang perangkat Apple di lingkungan perusahaannya jika teknologi OpenAI terpasang langsung pada sistem operasi Apple.

Elon Musk Ancam Gugat Apple, Tuduh Manipulasi Peringkat App Store demi Untungkan OpenAI

 


Selama setahun terakhir, Apple menghadapi berbagai kritik, mulai dari kegagalan fitur AI hingga kontroversi atas perubahan arah desainnya. Namun, satu hal yang tak terbantahkan adalah Apple masih sangat piawai menjual iPhone. Dalam laporan keuangan terbaru, CEO Tim Cook mengumumkan pencapaian besar dimana penjualan iPhone telah menembus angka 3 miliar unit.


Angka ini bukan hanya besar, tetapi juga menunjukkan percepatan yang luar biasa. iPhone pertama dirilis pada 2007, dan butuh sembilan tahun untuk mencapai satu miliar unit (pada 2016). Namun, hanya lima tahun setelah itu, Apple menembus angka dua miliar, lalu hanya empat tahun lagi untuk mencapai tiga miliar. Dengan makin banyak anak muda yang memilih iPhone dibandingkan Android, tren ini tampaknya belum akan melambat.


Meski begitu, masa depan iPhone tidak sepenuhnya pasti. Eddy Cue dari Apple sempat mengatakan bahwa "mungkin Anda tidak akan memerlukan iPhone lagi dalam 10 tahun." Pernyataan ini cukup menggugah mengingat ponsel adalah produk andalan Apple. Upaya Apple dalam memperkenalkan bentuk perangkat baru sejauh ini belum memberikan gebrakan besar. Tambahan fitur AI pada iPhone pun dianggap kurang memuaskan. Dari luar, Apple tampak belum sepenuhnya siap menghadapi dunia digital satu dekade mendatang.


Tim Cook sendiri tampak menyadari tantangan ini. Saat ditanya tentang masa depan ponsel dalam laporan pendapatan, ia menyatakan bahwa Apple juga "memikirkan hal-hal lain," meski meyakini bahwa teknologi baru lebih mungkin menjadi pelengkap, bukan pengganti. Untuk saat ini, iPhone masih aman. Tapi siapa tahu, mungkin apa yang sedang dikerjakan oleh Sam Altman dan Jony Ive akan memperlambat laju Apple menuju angka empat miliar.

3 Miliar iPhone Terjual: Apakah Ini Puncak atau Titik Balik Apple?

 


Peneliti keamanan merekayasa mundur update iOS 17.5.1 terbaru Apple dan menemukan bahwa bug terbaru yang memulihkan gambar yang dihapus berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun yang lalu disebabkan oleh bug iOS dan bukan masalah dengan iCloud.


Meskipun banyak laporan dari pengguna dan outlet teknologi yang mengkonfirmasi masalah yang mengkhawatirkan ini, Apple tetap diam mengenai akar permasalahannya dan gagal mengatasi kekhawatiran masyarakat.


Laporan hari ini sekarang dapat meredakan kekhawatiran orang-orang bahwa Apple telah lama menyimpan data pengguna media yang telah dihapus tanpa batas waktu, yang merupakan pelanggaran privasi besar-besaran.


Apple memperbaiki bug di iOS 17.5.1 yang dirilis pada hari Senin.



Muncul kembali gambar


Sejak rilis beta publik iOS 17.5, pengguna iPhone melaporkan kemunculan kembali gambar yang dihapus secara tidak terduga di perangkat mereka. Bug ini berhasil mencapai rilis final, menjangkau basis pengguna yang lebih luas dan menghasilkan banyak laporan tentang masalah ini di Reddit.


Seorang pengguna di thread Reddit mengatakan bahwa ia mempunya empat foto dari tahun 2010 yang terus muncul kembali sebagai foto terbaru yang diupload ke iCloud. Ia telah mencoba menghapusnya berulang kali, namun foto-foto tersebut terus muncul.


Pengguna lainnya juga melaporkan bahwa foto miliknya dari September 2022 muncul begitu saja di bagian terbaru di aplikasi Photo.


Karena foto yang dipulihkan jauh lebih tua dari system "Recently Deleted" iOS yang 30 hari diatur untuk menyimpan file, dengan cepat menjadi jelas bahwa ada hal lain yang sedang terjadi.


Lebih buruk lagi, diamnya Apple menyisakan ruang untuk spekulasi, dimanan beberapa pengguna berpikir bahwa Apple tidak transparan dalam kebijakan data mereka terhadap gambar yang tidak dihapus dengan benar dari memory.



Peneliti memberikan jawabannya


Analis di Synactiv merekayasa mundur update iOS 17.5.1 yang mengatasi masalah tersebut, memeriksa file IPSW dan membandingkan cache bersama DYLD dari kedua versi untuk menemukan perubahan.


Melalui proses ini, Synactiv mengidentifikasi perubahan signifikan dalam 'PhotoLibraryServices', khususnya fungsi 'PLModelMigrationActionRegistration_17000'.


Apple menghapus rutinitas dalam fungsi yang bertanggung jawab untuk menscan dan mengimpor ulang foto dari system file, yang menyebabkannya mengindeks ulang file lama di system file lokal dan menambahkannya kembali ke galeri pengguna.


Berdasarkan kode ini, Synactiv dapat mengatakan bahwa foto-foto yang muncul kembali masih tergeletak di system file dan baru ditemukan oleh rutinitas migrasi yang ditambahkan di iOS 17.5, jelas Synactiv.


Meskipun temuan ini meyakinkan pengguna bahwa Apple tidak menyimpan file mereka yang terhapus di cloud dan "memulihkannya secara tidak sengaja" suatu hari nanti, temuan ini juga berfungsi sebagai pengingat bahwa file yang terhapus dapat bertahan di penyimpanan lokal hingga blok tersebut ditimpa dengan data baru.

Apple Tidak Menyimpan Foto iOS yang Dihapus di iCloud

 


Bocoran terkait iPhone 15 memang belum begitu jelas dan belum ada informasi konkret yang muncul menjelang acara tahunan Apple. Meskipun demikian, berdasarkan sejumlah rumor yang beredar, ada beberapa potensi fitur-fitur terbaru dan terhebat yang mungkin akan ada di iPhone 15.


Apple baru-baru ini mengungkap jajaran iPhone 15 dengan sejumlah peningkatan signifikan, yang terbesar dan paling mencolok adalah peralihan dari konektor Lightning ke USB-C yang telah menjadi rumor dalam waktu yang lama. Meskipun demikian, beberapa prediksi dari komunitas teknologi tidak terbukti benar. Berikut beberapa rumor dan tebakan iPhone 15 yang tidak menjadi kenyataan.



1. Harganya Tidak Lebih Mahal

Pada bulan Juli, analis Barclays Tim Long mengusulkan bahwa iPhone 15 Pro dan 15 Pro Max mungkin akan mengalami peningkatan harga sebesar $100 atau sekitar Rp.1,5 juta hingga $200 atau sekitar Rp.3 juta dibandingkan dengan iPhone 14 Pro dan 14 Pro Max. Namun, setelah acara "Wonderlust" Apple selesai, hanya iPhone 15 Pro Max yang mengalami kenaikan harga, yakni sekitar $100 lebih mahal dari harga awal $1.199atau sekitar Rp.18,4 juta. Pembaruan harga ini tidak berlaku untuk iPhone 15 Pro, yang tetap dijual dengan harga yang sama seperti pendahulunya.

Dalam ramalan Barclays Tim Long, diperkirakan bahwa iPhone 15 akan memiliki harga yang serupa dengan iPhone 14 dan prediksi ini ternyata terbukti benar. Apple mempertahankan harga iPhone 15 pada tingkat yang sama seperti model sebelumnya, menawarkan kontinuitas dalam penawaran harga mereka kepada konsumen.


2. USB-C Bukan Thunderbolt 4

iPhone telah melakukan peralihan penting dengan mengganti konektor Lightning dengan USB-C. Meskipun begitu, tidak semua model iPhone 15 memiliki koneksi yang cepat yang mungkin diharapkan. Bulan lalu, ChargerLab melaporkan rumor yang mengindikasikan kemungkinan adopsi chip Thunderbolt/USB4, seperti yang ada pada iPad Pro untuk iPhone terbaru. Sayangnya, meskipun ada harapan akan kecepatan yang lebih tinggi, iPhone 15 bahkan dalam model Pro hanya dilengkapi dengan port USB-C yang mendukung kecepatan USB 3, dengan kecepatan maksimum 10Gbps. Hal ini hanya seperempat dari kecepatan Thunderbolt 4.

Yang lebih mengecewakan lagi, adalah fakta bahwa ponsel ini hanya disertai dengan kabel USB 2, yang berarti untuk mencapai kecepatan maksimum USB 3, anda perlu membeli kabel USB 3 tambahan. Meskipun iPhone telah beralih ke USB-C, keterbatasan kecepatan ini dapat menjadi sorotan bagi pengguna yang mengharapkan perangkat dengan konektivitas yang lebih canggih.



3. Tidak Ada Versi 'Ultra' pada iPhone 15

Spekulasi jangka panjang dari Mark Gurman dari Bloomberg tahun lalu menunjukkan bahwa jajaran iPhone 2023 berencana menggantikan model Pro Max dengan varian "Ultra," sejalan dengan Apple Watch Ultra yang ada. Namun, pada bulan Februari, Gurman memberikan klarifikasi yang mengikis rumor tersebut dengan mengatakan bahwa model iPhone "Ultra" mungkin tidak akan muncul hingga tahun 2024, dan ternyata prediksi tersebut benar. Sejauh ini, model Pro Max tetap ada dan tersedia dalam jajaran iPhone.


4. Benjolan Kamera iPhone 15 Pro Tidak Besar

Kamera iPhone 15 telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam hal resolusi dan terutama untuk model Pro dalam hal lensa, meskipun ukuran fisiknya tetap relatif serupa. Ian Zelbo dari 9to5Mac menulis pada bulan April bahwa iPhone 15 Pro mungkin memiliki tonjolan kamera yang cukup besar dan menonjol. Meskipun tonjolan tersebut mungkin sedikit lebih dalam dibandingkan dengan tumpukan kamera pada iPhone 14 Pro, penggunaan lensa periskop tampaknya telah menghilangkan kebutuhan akan lensa kamera utama dengan berbagai lapisan yang lebih tebal. Dalam hal ketebalan, iPhone 15 Pro memiliki ketebalan yang kurang dari setengah milimeter dibandingkan dengan iPhone 14 Pro. Ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat perubahan signifikan dalam teknologi kamera, Apple tetap berusaha untuk menjaga desain yang tipis dan estetis pada perangkatnya.



5. Tidak ada iPhone 15 Pro 2TB

MacRumors juga menemukan postingan media sosial dari Korea dan Tiongkok yang menyebutkan bahwa iPhone 15 Pro akan menggandakan kapasitas penyimpanan maksimumnya dibandingkan dengan iPhone 14 Pro, menjadi dua terabyte. Meskipun demikian, ada perubahan yang lebih menonjol terkait kapasitas penyimpanan pada iPhone 15 Pro dan 15 Pro Max. Keduanya kini memiliki kapasitas maksimum sebesar 1TB.

Sebagai alternatif, Apple juga memperkenalkan dua paket iCloud+ baru, yaitu paket 6TB seharga $29,99 atau sekitar Rp.460 ribu per bulan dan paket 12TB seharga $59,99 atau sekitar Rp.920 ribu per bulan, yang akan mulai berlaku pada tanggal 18 September. Hal ini memberikan pelanggan opsi yang lebih fleksibel untuk penyimpanan data di cloud sesuai dengan kebutuhan mereka, meskipun kapasitas penyimpanan perangkat sendiri tidak mengalami peningkatan sebesar yang diberitakan.


6. Pengisian Daya Tidak Lebih Cepat

Menurut laporan 9to5Mac pada bulan Agustus, beberapa model iPhone 15 diharapkan dapat mendukung pengisian daya hingga 35W, sejalan dengan kemampuan pengisi daya dual USB-C terbaru dari Apple. Meskipun spesifikasi resmi Apple menyatakan bahwa setiap iPhone 15 masih dapat mengisi daya hingga 50% dalam waktu 30 menit dengan penggunaan adaptor daya sebesar 20W atau lebih tinggi, tidak ada klaim resmi yang mengaitkan dengan pengisian daya sebesar 35W, yang serupa dengan situasi pada iPhone 14.



7. Tidak ada WiFi 7

Hal ini sebenarnya bukan rumor, melainkan merupakan sebuah kekurangan yang signifikan. Wi-Fi 7 adalah standar Wi-Fi terbaru yang meskipun masih jarang ditemui dibandingkan dengan Wi-Fi 6 dan 6E, yang menawarkan kecepatan yang lebih tinggi, latensi yang lebih rendah dan koneksi yang lebih stabil. Sayangnya, model iPhone 15 dan Pro tidak memiliki dukungan untuk Wi-Fi 7 dan kenyataannya, perangkat seperti iPad Pro dan MacBook Pro juga tidak mendukungnya. Ini adalah hal yang perlu dipertimbangkan, terutama mengingat manfaat yang bisa didapat dari Wi-Fi 7, meskipun router Wi-Fi 7 saat ini cenderung lebih mahal dibandingkan dengan router Wi-Fi 6E yang masih sangat cepat.



Masih Banyak Peningkatan

Terdapat banyak peningkatan yang signifikan pada iPhone terbaru. Diantaranya adalah peningkatan resolusi pada kamera, perluasan fitur Dynamic Island yang sebelumnya hanya tersedia pada model Pro dan kini hadir pada iPhone 15 standar, serta untuk model 15 Pro, penggunaan bahan titanium untuk bodi perangkat dengan penggantian sakelar geser dengan Action Button.

7 Rumor iPhone 15 Yang Salah