Halaman

    Social Items

Showing posts with label Apple. Show all posts
Showing posts with label Apple. Show all posts

 


Peneliti keamanan merekayasa mundur update iOS 17.5.1 terbaru Apple dan menemukan bahwa bug terbaru yang memulihkan gambar yang dihapus berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun yang lalu disebabkan oleh bug iOS dan bukan masalah dengan iCloud.


Meskipun banyak laporan dari pengguna dan outlet teknologi yang mengkonfirmasi masalah yang mengkhawatirkan ini, Apple tetap diam mengenai akar permasalahannya dan gagal mengatasi kekhawatiran masyarakat.


Laporan hari ini sekarang dapat meredakan kekhawatiran orang-orang bahwa Apple telah lama menyimpan data pengguna media yang telah dihapus tanpa batas waktu, yang merupakan pelanggaran privasi besar-besaran.


Apple memperbaiki bug di iOS 17.5.1 yang dirilis pada hari Senin.



Muncul kembali gambar


Sejak rilis beta publik iOS 17.5, pengguna iPhone melaporkan kemunculan kembali gambar yang dihapus secara tidak terduga di perangkat mereka. Bug ini berhasil mencapai rilis final, menjangkau basis pengguna yang lebih luas dan menghasilkan banyak laporan tentang masalah ini di Reddit.


Seorang pengguna di thread Reddit mengatakan bahwa ia mempunya empat foto dari tahun 2010 yang terus muncul kembali sebagai foto terbaru yang diupload ke iCloud. Ia telah mencoba menghapusnya berulang kali, namun foto-foto tersebut terus muncul.


Pengguna lainnya juga melaporkan bahwa foto miliknya dari September 2022 muncul begitu saja di bagian terbaru di aplikasi Photo.


Karena foto yang dipulihkan jauh lebih tua dari system "Recently Deleted" iOS yang 30 hari diatur untuk menyimpan file, dengan cepat menjadi jelas bahwa ada hal lain yang sedang terjadi.


Lebih buruk lagi, diamnya Apple menyisakan ruang untuk spekulasi, dimanan beberapa pengguna berpikir bahwa Apple tidak transparan dalam kebijakan data mereka terhadap gambar yang tidak dihapus dengan benar dari memory.



Peneliti memberikan jawabannya


Analis di Synactiv merekayasa mundur update iOS 17.5.1 yang mengatasi masalah tersebut, memeriksa file IPSW dan membandingkan cache bersama DYLD dari kedua versi untuk menemukan perubahan.


Melalui proses ini, Synactiv mengidentifikasi perubahan signifikan dalam 'PhotoLibraryServices', khususnya fungsi 'PLModelMigrationActionRegistration_17000'.


Apple menghapus rutinitas dalam fungsi yang bertanggung jawab untuk menscan dan mengimpor ulang foto dari system file, yang menyebabkannya mengindeks ulang file lama di system file lokal dan menambahkannya kembali ke galeri pengguna.


Berdasarkan kode ini, Synactiv dapat mengatakan bahwa foto-foto yang muncul kembali masih tergeletak di system file dan baru ditemukan oleh rutinitas migrasi yang ditambahkan di iOS 17.5, jelas Synactiv.


Meskipun temuan ini meyakinkan pengguna bahwa Apple tidak menyimpan file mereka yang terhapus di cloud dan "memulihkannya secara tidak sengaja" suatu hari nanti, temuan ini juga berfungsi sebagai pengingat bahwa file yang terhapus dapat bertahan di penyimpanan lokal hingga blok tersebut ditimpa dengan data baru.

Apple Tidak Menyimpan Foto iOS yang Dihapus di iCloud

 


Bocoran terkait iPhone 15 memang belum begitu jelas dan belum ada informasi konkret yang muncul menjelang acara tahunan Apple. Meskipun demikian, berdasarkan sejumlah rumor yang beredar, ada beberapa potensi fitur-fitur terbaru dan terhebat yang mungkin akan ada di iPhone 15.


Apple baru-baru ini mengungkap jajaran iPhone 15 dengan sejumlah peningkatan signifikan, yang terbesar dan paling mencolok adalah peralihan dari konektor Lightning ke USB-C yang telah menjadi rumor dalam waktu yang lama. Meskipun demikian, beberapa prediksi dari komunitas teknologi tidak terbukti benar. Berikut beberapa rumor dan tebakan iPhone 15 yang tidak menjadi kenyataan.



1. Harganya Tidak Lebih Mahal

Pada bulan Juli, analis Barclays Tim Long mengusulkan bahwa iPhone 15 Pro dan 15 Pro Max mungkin akan mengalami peningkatan harga sebesar $100 atau sekitar Rp.1,5 juta hingga $200 atau sekitar Rp.3 juta dibandingkan dengan iPhone 14 Pro dan 14 Pro Max. Namun, setelah acara "Wonderlust" Apple selesai, hanya iPhone 15 Pro Max yang mengalami kenaikan harga, yakni sekitar $100 lebih mahal dari harga awal $1.199atau sekitar Rp.18,4 juta. Pembaruan harga ini tidak berlaku untuk iPhone 15 Pro, yang tetap dijual dengan harga yang sama seperti pendahulunya.

Dalam ramalan Barclays Tim Long, diperkirakan bahwa iPhone 15 akan memiliki harga yang serupa dengan iPhone 14 dan prediksi ini ternyata terbukti benar. Apple mempertahankan harga iPhone 15 pada tingkat yang sama seperti model sebelumnya, menawarkan kontinuitas dalam penawaran harga mereka kepada konsumen.


2. USB-C Bukan Thunderbolt 4

iPhone telah melakukan peralihan penting dengan mengganti konektor Lightning dengan USB-C. Meskipun begitu, tidak semua model iPhone 15 memiliki koneksi yang cepat yang mungkin diharapkan. Bulan lalu, ChargerLab melaporkan rumor yang mengindikasikan kemungkinan adopsi chip Thunderbolt/USB4, seperti yang ada pada iPad Pro untuk iPhone terbaru. Sayangnya, meskipun ada harapan akan kecepatan yang lebih tinggi, iPhone 15 bahkan dalam model Pro hanya dilengkapi dengan port USB-C yang mendukung kecepatan USB 3, dengan kecepatan maksimum 10Gbps. Hal ini hanya seperempat dari kecepatan Thunderbolt 4.

Yang lebih mengecewakan lagi, adalah fakta bahwa ponsel ini hanya disertai dengan kabel USB 2, yang berarti untuk mencapai kecepatan maksimum USB 3, anda perlu membeli kabel USB 3 tambahan. Meskipun iPhone telah beralih ke USB-C, keterbatasan kecepatan ini dapat menjadi sorotan bagi pengguna yang mengharapkan perangkat dengan konektivitas yang lebih canggih.



3. Tidak Ada Versi 'Ultra' pada iPhone 15

Spekulasi jangka panjang dari Mark Gurman dari Bloomberg tahun lalu menunjukkan bahwa jajaran iPhone 2023 berencana menggantikan model Pro Max dengan varian "Ultra," sejalan dengan Apple Watch Ultra yang ada. Namun, pada bulan Februari, Gurman memberikan klarifikasi yang mengikis rumor tersebut dengan mengatakan bahwa model iPhone "Ultra" mungkin tidak akan muncul hingga tahun 2024, dan ternyata prediksi tersebut benar. Sejauh ini, model Pro Max tetap ada dan tersedia dalam jajaran iPhone.


4. Benjolan Kamera iPhone 15 Pro Tidak Besar

Kamera iPhone 15 telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam hal resolusi dan terutama untuk model Pro dalam hal lensa, meskipun ukuran fisiknya tetap relatif serupa. Ian Zelbo dari 9to5Mac menulis pada bulan April bahwa iPhone 15 Pro mungkin memiliki tonjolan kamera yang cukup besar dan menonjol. Meskipun tonjolan tersebut mungkin sedikit lebih dalam dibandingkan dengan tumpukan kamera pada iPhone 14 Pro, penggunaan lensa periskop tampaknya telah menghilangkan kebutuhan akan lensa kamera utama dengan berbagai lapisan yang lebih tebal. Dalam hal ketebalan, iPhone 15 Pro memiliki ketebalan yang kurang dari setengah milimeter dibandingkan dengan iPhone 14 Pro. Ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat perubahan signifikan dalam teknologi kamera, Apple tetap berusaha untuk menjaga desain yang tipis dan estetis pada perangkatnya.



5. Tidak ada iPhone 15 Pro 2TB

MacRumors juga menemukan postingan media sosial dari Korea dan Tiongkok yang menyebutkan bahwa iPhone 15 Pro akan menggandakan kapasitas penyimpanan maksimumnya dibandingkan dengan iPhone 14 Pro, menjadi dua terabyte. Meskipun demikian, ada perubahan yang lebih menonjol terkait kapasitas penyimpanan pada iPhone 15 Pro dan 15 Pro Max. Keduanya kini memiliki kapasitas maksimum sebesar 1TB.

Sebagai alternatif, Apple juga memperkenalkan dua paket iCloud+ baru, yaitu paket 6TB seharga $29,99 atau sekitar Rp.460 ribu per bulan dan paket 12TB seharga $59,99 atau sekitar Rp.920 ribu per bulan, yang akan mulai berlaku pada tanggal 18 September. Hal ini memberikan pelanggan opsi yang lebih fleksibel untuk penyimpanan data di cloud sesuai dengan kebutuhan mereka, meskipun kapasitas penyimpanan perangkat sendiri tidak mengalami peningkatan sebesar yang diberitakan.


6. Pengisian Daya Tidak Lebih Cepat

Menurut laporan 9to5Mac pada bulan Agustus, beberapa model iPhone 15 diharapkan dapat mendukung pengisian daya hingga 35W, sejalan dengan kemampuan pengisi daya dual USB-C terbaru dari Apple. Meskipun spesifikasi resmi Apple menyatakan bahwa setiap iPhone 15 masih dapat mengisi daya hingga 50% dalam waktu 30 menit dengan penggunaan adaptor daya sebesar 20W atau lebih tinggi, tidak ada klaim resmi yang mengaitkan dengan pengisian daya sebesar 35W, yang serupa dengan situasi pada iPhone 14.



7. Tidak ada WiFi 7

Hal ini sebenarnya bukan rumor, melainkan merupakan sebuah kekurangan yang signifikan. Wi-Fi 7 adalah standar Wi-Fi terbaru yang meskipun masih jarang ditemui dibandingkan dengan Wi-Fi 6 dan 6E, yang menawarkan kecepatan yang lebih tinggi, latensi yang lebih rendah dan koneksi yang lebih stabil. Sayangnya, model iPhone 15 dan Pro tidak memiliki dukungan untuk Wi-Fi 7 dan kenyataannya, perangkat seperti iPad Pro dan MacBook Pro juga tidak mendukungnya. Ini adalah hal yang perlu dipertimbangkan, terutama mengingat manfaat yang bisa didapat dari Wi-Fi 7, meskipun router Wi-Fi 7 saat ini cenderung lebih mahal dibandingkan dengan router Wi-Fi 6E yang masih sangat cepat.



Masih Banyak Peningkatan

Terdapat banyak peningkatan yang signifikan pada iPhone terbaru. Diantaranya adalah peningkatan resolusi pada kamera, perluasan fitur Dynamic Island yang sebelumnya hanya tersedia pada model Pro dan kini hadir pada iPhone 15 standar, serta untuk model 15 Pro, penggunaan bahan titanium untuk bodi perangkat dengan penggantian sakelar geser dengan Action Button.

7 Rumor iPhone 15 Yang Salah

 


iPhone 15 Pro memiliki port USB 3, tetapi hanya dilengkapi dengan kabel USB 2 dalam paket penjualannya, bukan kabel USB 3 yang diperlukan untuk mencapai kecepatan transfer tercepat 10 Gbps.


Apple iPhone 15 akhirnya beralih ke USB-C, tetapi untuk mencapai kecepatan transfer data tertinggi di port tersebut, tampaknya anda perlu mengupgrade ke model Pro dan membeli kabel yang sesuai.


IPhone 15 standar hanya dapat menyediakan kecepatan transfer data hingga 480Mbps melalui slot USB-C, sesuai dengan informasi yang tercantum dalam lembar spesifikasi produk. Ini disebabkan oleh penggunaan port USB 2 yang lama oleh Apple pada perangkat tersebut.


Akibatnya, iPhone 15 standar masih terbatas pada kecepatan transfer data yang sama dengan port Lightning yang sebelumnya digunakan. Untuk memperoleh kecepatan yang lebih tinggi, konsumen perlu membeli model iPhone 15 Pro, yang dilengkapi dengan port USB 3 dan mendukung kecepatan transfer data hingga 10 Gbps.


Satu-satunya permasalahan adalah tampaknya Apple hanya menyertakan kabel USB 2 dalam paket pembelian model iPhone 15 Pro, sementara yang diperlukan untuk mencapai kecepatan 10 Gbps adalah kabel USB 3.



Anehnya, dalam spesifikasi teknis untuk iPhone 15 Pro terdapat catatan kaki yang mengatakan bahwa "Diperlukan kabel USB 3 dengan kecepatan 10 Gb/s" untuk mencapai kecepatan penuh USB 3. Namun, halaman pre-order produk hanya mencantumkan "kabel pengisi daya USB-C" yang disertakan. Menurut informasi dari Apple store, kabel USB-C Charge yang baru dirilis terbatas pada USB 2.


Meskipun demikian, Apple store telah memulai penjualan kabel USB-C Thunderbolt 4 dengan harga $69 atau sekitar Rp.1 juta. Sebagai alternatif, konsumen dapat membeli kabel USB-C 10 Gbps yang kompatibel di Amazon dengan harga mendekati $13 atau sekitar Rp.200 ribu. Namun, keputusan untuk mengambil jalan pintas dalam hal kecepatan transfer data USB-C pasti akan mengecewakan pengguna.

iPhone 15 Pro Mendukung USB 3, Tapi Anda Wajib Membeli Kabel Ekstra

 


Apple baru-baru ini merilis pembaruan keamanan penting untuk iPhone guna mengatasi sebuah bug zero-day yang ditemukan di iOS 16. Bug ini memungkinkan penyerang untuk menginstal spyware di perangkat iPhone dari jarak jauh tanpa memerlukan interaksi apapun dari pemilik iPhone. Penemuan ini dilaporkan oleh Citizen Lab, sebuah kelompok penelitian yang fokus pada isu-isu terkait spyware, yang menemukan eksploitasi tersebut minggu lalu. Setelah pemberitahuan dari Citizen Lab, Apple segera mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini.


Eksploitasi zero-click zero-day telah berhasil digunakan untuk menginstal spyware Pegasus yang dimiliki oleh NGO Group ke dalam iPhone seorang anggota staf organisasi masyarakat sipil yang berbasis di Washington DC. Pegasus adalah software mata-mata yang dikembangkan oleh kontraktor swasta dan biasanya digunakan oleh entitas pemerintah. Spyware ini secara diam-diam menginfeksi perangkat ponsel dan kemudian mengirimkan kembali berbagai jenis data, termasuk foto, pesan dan rekaman audio/video.


Dengan adanya laporan dari Citizen Lab tersebut, Apple telah meluncurkan pembaruan iOS 16.6.1 hanya dalam beberapa hari setelah penemuan eksploitasi ini. Sangat penting bagi pemilik iPhone untuk segera menginstal pembaruan ini, bahkan jika mereka mungkin tidak menjadi sasaran spyware. Ini disebabkan oleh fakta bahwa masih banyak kelompok yang berusaha untuk melakukan rekayasa analisis pembaruan keamanan iOS dengan niat untuk mencari cara memanfaatkan kerentanan baru ini. Tindakan ini dapat meningkatkan risiko serangan yang lebih luas, sehingga menjadikan instalasi pembaruan ini sangat penting untuk melindungi perangkat dan data pribadi.


Citizen Lab masih belum memberikan rincian lengkap mengenai kerentanan tersebut dengan alasan yang jelas. Namun, mereka telah mengindikasikan bahwa eksploitasi tersebut melibatkan penggunaan PassKit yang merupakan framework yang mendasari layanan Apple Pay dan Wallet. Eksploitasi ini melibatkan lampiran yang memuat gambar berbahaya yang dikirim melalui iMessage. Citizen Lab menyatakan harapannya untuk dapat mempublikasikan diskusi yang lebih rinci mengenai rangkaian eksploitasi ini di masa yang akan datang.


Kerentanan di sistem operasi iOS telah menjadi berita utama dalam beberapa tahun terakhir, terutama pada kasus dimana kerentanannya telah dieksploitasi secara aktif sebelum Apple mendeteksinya. Apple bahkan telah mengembangkan sistem Rapid Security Response yang memungkinkan mereka untuk menyediakan perbaikan keamanan pada perangkat iPhone tanpa perlu mengharuskan pengguna untuk me-reboot perangkat mereka.


Yang terpenting adalah Citizen Lab menyatakan bahwa Lockdown Mode Apple dapat menjadi perlindungan bagi pengguna dari eksploitasi terbaru ini. Jadi, jika anda merasa berisiko menjadi target spyware, maka anda disarankan untuk mengaktifkan mode ini.

Segera Instal iOS 16.6.1 pada iPhone Anda! Berikut Alasannya

 


Apple Vision Pro saat ini belum tersedia di etalase toko, namun seseorang telah menemukan cara untuk menjalankan sistem operasi Windows XP di headset tersebut. Ini merupakan pengembangan yang menarik.


Baru-baru ini, Apple telah merilis development kit visionOS yang dapat diakses oleh para pengembang yang ingin menciptakan perangkat lunak untuk headset mereka. Langkah ini diharapkan akan mendukung hadirnya berbagai perangkat lunak yang kuat ketika headset diluncurkan nanti. Dalam laporan oleh Apple Insider, perusahaan bernama Turing Software, yang juga bertanggung jawab atas UTM Virtual Machines untuk Mac, telah berhasil menemukan cara untuk menjalankan sistem operasi Windows XP pada perangkat tersebut. Hal ini merupakan perkembangan menarik yang menunjukkan potensi keterbukaan dan fleksibilitas perangkat tersebut.


Minggu ini, perusahaan telah membagikan video demo singkat melalui platform Twitter (X), dimana menampilkan proses booting sistem operasi Windows XP pada simulator Vision Pro. Meskipun saat ini baru mencapai tahap tersebut, langkah ini menandakan kemajuan yang signifikan. Meskipun belum dihubungkan dengan perangkat input eksternal seperti keyboard atau peluncuran aplikasi Windows, sistem operasi berhasil melakukan booting, dan tampaknya berpotensi dapat berfungsi sepenuhnya pada perangkat tersebut di masa mendatang.



Perlu diingat bahwa Microsoft telah menghentikan dukungan untuk Windows XP sejak tahun 2014.


Turing Software telah mengembangkan UTM Virtual Machine untuk platform Mac. Tujuan dari perangkat lunak ini adalah memberikan pengguna kemampuan untuk menginstal berbagai versi sistem operasi seperti Windows dan Linux di perangkat Mac mereka. Menurut perusahaan, perangkat lunak ini menggunakan framework virtualisasi Hypervisor Apple untuk menjalankan sistem operasi ARM64 pada arsitektur Apple Silicon dengan kinerja yang mendekati kecepatan aslinya.


Pada bulan Juni tahun ini, Apple telah mengumumkan peluncuran Vision Pro. Headset ini memiliki harga sekitar $3500 atau sekitar Rp.53 juta lebih. Headset ini memiliki kemampuan untuk memproyeksikan gambar di atas lingkungan dunia nyata pengguna. Rencananya, peluncuran resmi headset ini dijadwalkan akan dilakukan pada awal tahun mendatang.


Ada laporan yang mengindikasikan bahwa Apple tengah merencanakan untuk meluncurkan perangkatnya secara bertahap di store dengan tujuan untuk memastikan bahwa headset tersebut sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pengguna, serta agar mereka bisa mendapatkan semua aksesori yang mungkin diperlukan. Pendekatan ini juga bertujuan untuk memberikan pengalaman yang optimal kepada pelanggan.


Dilaporkan juga bahwa perusahaan tidak memiliki rencana untuk menjual perangkat mereka melalui pengecer pihak ketiga setidaknya hingga tahun 2025.

Apple Vision Pro Dapat Menjalankan Windows XP

 


Meskipun rilis terbaru dari Apple Watch diantisipasi akan memiliki ukuran yang relatif kecil, ada laporan yang menyebutkan bahwa perusahaan tersebut sedang merencanakan untuk melakukan perombakan besar pada perangkat ini menjelang ulang tahun ke-10 pada tahun 2024 atau 2025.


Reporter dari Bloomberg, Mark Gurman dalam edisi mingguannya di buletin PowerOn melaporkan bahwa smartwatch yang dikenal dengan sebutan "Apple Watch X" ini akan menandai perayaan ulang tahun ke-10 dari Apple Watch dengan "perbaikan terbesar" yang pernah dilakukan pada perangkat ini.


Gurman menjelaskan bahwa dalam rangka perilisan perangkat ini, tim desain tengah berupaya menghasilkan desain kotak jam yang lebih ramping dan juga mengusulkan perubahan dalam cara menghubungkan tali jam dengan perangkat. Secara lebih rinci, metode saat ini untuk memasang tali jam ternyata memakan ruang yang dapat dimanfaatkan untuk baterai yang lebih besar atau komponen lainnya di dalam kerangka perangkat. Sebagai alternatif, kemungkinan Apple akan mengadopsi sistem pemasangan tali magnetik baru untuk mengatasi masalah ini.


Tidak hanya itu, Gurman juga memproyeksikan bahwa Apple berencana untuk menyertakan teknologi pemantauan tekanan darah melalui jam tangan, serta merencanakan penggunaan layar microLED yang akan memberikan kualitas warna dan kejelasan yang lebih unggul daripada model saat ini.


Diperkirakan bahwa Apple akan mengungkap Apple Watch Series 9 pada tanggal 12 September. Acara ini diantisipasi akan membawa sejumlah pembaruan kecil yang bertahap untuk jam tangan ini dari generasi sebelumnya. Berdasarkan rumor dan bocoran, perangkat ini diperkirakan akan mempertahankan dimensi yang sama dengan model sebelumnya, yaitu 41 dan 45 milimeter. Di samping itu, diharapkan bahwa perangkat ini akan dilengkapi dengan pembaruan berupa prosesor yang lebih cepat dan pilihan warna baru, meskipun perubahan lainnya diperkirakan akan bersifat minor.


Pada acara yang sama, diperkirakan Apple akan mengumumkan versi terbaru dari iPhone, yakni iPhone 15, yang diantisipasi akan menghadirkan sejumlah pembaruan yang signifikan. Terutama, setiap varian ponsel diharapkan beralih ke desain Dynamic Island sebagai pengganti notch pada bagian atas layar. IPhone 15 diharapkan memiliki bezel yang lebih tipis, perbaikan kamera yang lebih baik, serta transisi dari penggunaan lightning charger milik Apple menjadi penggunaan USB-C.


Pada minggu lalu juga beredar rumor yang mengindikasikan bahwa ponsel tersebut mungkin akan dilengkapi dengan opsi penyimpanan maksimum hingga 2TB. Jika terbukti benar, ini akan menjadi kapasitas penyimpanan terbesar yang pernah ditawarkan dalam seri iPhone.

Perombak Besar Apple Watch Menjelang Ulang Tahun ke-10