Halaman

    Social Items


Lima puluh hari sesudah kebangkitan, pada hari Pentakosta, Yesus Kristus yang sudah dimuliakan mencurahkan Roh Kudus secara berkelimpahan dan menyatakan-Nya sebagai Pribadi Ilahi, sehingga Tritunggal Kudus diwahyukan secara penuh. Misi Kristus dan misi Roh menjadi misi Gereja, yang di utus untuk mewartakan misteri Komunio Trinitaris.

40 hari setelah kebangkitanNya, Yesus berulang kali menampakan diri kepada para murid dan pada hari ke-40 Ia naik ke surga, kembali kepada Bapa-Nya setelah menyelesaikan pekerjaanNya di dunia. Ketika Dia kembali, Dia berjanji untuk mengirim Roh Penghibur yang akan menghibur dan menolong mereka yang akan mengajarkan kepada mereka dan mengingatkan mereka kembali tentang semua yang Yesus ajarkan kepada mereka. Untuk itu bersama dengan Bunda Maria, para murid tekun berkumpul dan berdoa memohon datangnya Roh Kudus yang Yesus janjikan kepada mereka.

Inilah hari ke-50 setelah kebangkitan Tuhan Yesus. Para murid memetik buah kebangkitan Yesus. Roh Kudus turun atas diri mereka berupa lidah-lidah api yang membuat mereka bisa berbicara dalam bahasa-bahasa dimana orang banyak mampu mengerti apa yang diucapkan oleh para murid dalam bahasa mereka. Mereka mulai mendapat pengalaman yang baru. Mereka sekarang memahami apa yang Yesus ajarkan sebelumnya dan kini mereka memahami kitab suci, mereka menyembuhkan orang-orang sakit, mereka saling mengasihi dan mereka tidak takut lagi.

Roh Kudus hadir dalam diri para murid dan dalam diri kita. Injil mengungkapkan dengan aspek lain. Roh Kudus tidak menjelma seperti Yesus dalam bentuk daging yang bisa dilihat dan diraba. Roh Kudus bukanlah hidup duniawi yang kelihatan namun dia tinggal permanen dalam hidup manusia. Kehadirannya ada di dalam diri, tidak kelihatan. Yesus berkata: Roh Kudus yang Bapa kirim dalam namaKu, Dia akan mengajarkan semua dan Dia akan mengingatkan semua yang pernah Yesus ajarkan.

Paulus memberikan ungkapan yang bagus akan kehadiran Roh Kudus. Roh digambarkan dengan suatu perbandingan: Roh dan Daging. Daging digambarkan sebagai manusia pendosa, manusia egois, manusia yang menutup diri dari hal-hal yang rohani dan yang hanya mencari hal-hal materi. Mereka yang hidup seturut daging tidak dapat menyenangkan Tuhan. Dia jauh dari Tuhan. Paulus berkata: Roh yang telah kalian terima membuat kalian bebas dari perbudakan dan ketakutan. Dan melalui Roh Kudus kita bisa berseru ya Abba ya Bapa.

Kita harus menyiapkan tempat bagi Roh Kudus dengan mengurangi kecenderungan yang jahat. Semoga dengan merayakan hari Pentakosta, Roh Kudus sungguh-sungguh dapat berkarya dalam diri kita. Selamat Hari Raya Pentakosta, semoga rahmat Tuhan selalu melimpahi kita dengan karunia-karunia Roh Kudus. Tuhan memberkati kita sekalian. (ANM)

Roh Kudus Tinggal Dalam Diri Kita


Lima puluh hari sesudah kebangkitan, pada hari Pentakosta, Yesus Kristus yang sudah dimuliakan mencurahkan Roh Kudus secara berkelimpahan dan menyatakan-Nya sebagai Pribadi Ilahi, sehingga Tritunggal Kudus diwahyukan secara penuh. Misi Kristus dan misi Roh menjadi misi Gereja, yang di utus untuk mewartakan misteri Komunio Trinitaris.

40 hari setelah kebangkitanNya, Yesus berulang kali menampakan diri kepada para murid dan pada hari ke-40 Ia naik ke surga, kembali kepada Bapa-Nya setelah menyelesaikan pekerjaanNya di dunia. Ketika Dia kembali, Dia berjanji untuk mengirim Roh Penghibur yang akan menghibur dan menolong mereka yang akan mengajarkan kepada mereka dan mengingatkan mereka kembali tentang semua yang Yesus ajarkan kepada mereka. Untuk itu bersama dengan Bunda Maria, para murid tekun berkumpul dan berdoa memohon datangnya Roh Kudus yang Yesus janjikan kepada mereka.

Inilah hari ke-50 setelah kebangkitan Tuhan Yesus. Para murid memetik buah kebangkitan Yesus. Roh Kudus turun atas diri mereka berupa lidah-lidah api yang membuat mereka bisa berbicara dalam bahasa-bahasa dimana orang banyak mampu mengerti apa yang diucapkan oleh para murid dalam bahasa mereka. Mereka mulai mendapat pengalaman yang baru. Mereka sekarang memahami apa yang Yesus ajarkan sebelumnya dan kini mereka memahami kitab suci, mereka menyembuhkan orang-orang sakit, mereka saling mengasihi dan mereka tidak takut lagi.

Roh Kudus hadir dalam diri para murid dan dalam diri kita. Injil mengungkapkan dengan aspek lain. Roh Kudus tidak menjelma seperti Yesus dalam bentuk daging yang bisa dilihat dan diraba. Roh Kudus bukanlah hidup duniawi yang kelihatan namun dia tinggal permanen dalam hidup manusia. Kehadirannya ada di dalam diri, tidak kelihatan. Yesus berkata: Roh Kudus yang Bapa kirim dalam namaKu, Dia akan mengajarkan semua dan Dia akan mengingatkan semua yang pernah Yesus ajarkan.

Paulus memberikan ungkapan yang bagus akan kehadiran Roh Kudus. Roh digambarkan dengan suatu perbandingan: Roh dan Daging. Daging digambarkan sebagai manusia pendosa, manusia egois, manusia yang menutup diri dari hal-hal yang rohani dan yang hanya mencari hal-hal materi. Mereka yang hidup seturut daging tidak dapat menyenangkan Tuhan. Dia jauh dari Tuhan. Paulus berkata: Roh yang telah kalian terima membuat kalian bebas dari perbudakan dan ketakutan. Dan melalui Roh Kudus kita bisa berseru ya Abba ya Bapa.

Kita harus menyiapkan tempat bagi Roh Kudus dengan mengurangi kecenderungan yang jahat. Semoga dengan merayakan hari Pentakosta, Roh Kudus sungguh-sungguh dapat berkarya dalam diri kita. Selamat Hari Raya Pentakosta, semoga rahmat Tuhan selalu melimpahi kita dengan karunia-karunia Roh Kudus. Tuhan memberkati kita sekalian. (ANM)
Comments
0 Comments

No comments