Umat Katolik di seluh dunia merayakan Maria Diangkat ke Surga setiap tanggal 15 Agustus. Karena tanggal 15 Agustus tahun ini jatuh pada hari biasa maka Gereja merayakannya pada hari Minggu yang paling dekat dengan tanggal 15 Agustus yang jatuh pada hari ini.
Saudara-saudari terkasih, dalam Kitab Suci tidak pernah ada disebutkan bahwa Maria diangkat ke Surga. Ini merupakan sebuah dogma yang dikeluarkan oleh Bapa suci sebagai bentuk penghormatan, kesetiaan dan ketaatan bunda Maria yang terungkap dalam imannya.
Dalam menafsirkan Kitab Suci, Gereja Katolik berpegang pada 3 hal. Yang pertama adalah Kitab Suci itu sendiri, dimana menjadi sumber utama. Yang kedua adalah tradisi Gereja, dan yang ketiga adalah bapa-bapa Gereja yang hidup dekat dengan para rasul yang memberi kesaksian dan menuliskan apa yang mereka hayati pada saat itu dan Gereja melalui magisterium yakni ajaran resmi Gereja.
Bapa suci sebagai pemimpin tertinggi Gereja kemudian mengeluarkan dekrit, ajaran berupa dogma yang mengikat seluruh warga Gereja. Misalnya, dogma Maria dikandung tanpa dosa, Maria diangkat ke surga dengan mulia. Kutipan ini memang tidak ada dalam Kitab Suci, namun melalui apa yang kita beca dalam Kitab Suci, para bapa Gereja (tradisi Gereja) menafsirkannya dan kemudian Gereja melalui magisterium, ajaran resmi Gereja menetapkan sebagai sebuah dogma.
Bacaan-bacaan Kitab Suci pada hari ini tentu berbicara tentang kenaikan bunda Maria secara tidak langsung. Kitab Wahyu (apocalypse) (11:19a; 12:1-10) melalui suatu penglihatan, penulis kitab ini menceritakan bagaimana seorang perempuan yang berselubungkan matahari dan bulan dibawah kakinya dan juga dikepalanya bermahkota 12 bintang. Dia sakit ketika melahirkan, dan anak yang dilahirkannya hendak diterkam naga (lambang kejahatan), tetapi Tuhan Allah menyelamatkannya. Dan anak inilah nantinya menyelamatkan seluruh dunia. Dan jika kita membaca ini, pasti kita akan langsung tertuju pada Yesus Kristus yang lahir dari Santa perawan Maria.
Injil hari ini (Lukas 1:39-56) sama sekali tidak berbicara tentang Maria naik ke surga, melainkan bagaimana Maria bersyukur memuji Tuhan setelah perjumpaannya dengan saudari sepepenya, Elisabeth yang juga sedang mengandung seorang putra yang kemudian kita mengenalnya sebagai Yohanes Pembaptis.
Doa magnificat (Nyanyian Pujian Maria atau Kidung Maria) kalau kita kaitkan dengan seluruh hidup Maria, pada saat dia dimuliakan diangkat ke surga, Maria menyanyikan : yang Maha Kuasa telah melakukan perbuatan ajaib bagiku. Inilah terjemahan yang meneguhkan dan memampukan Dia menerima segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya.
Sementara Paulus berbicara tentang kebangkitan. Karena ketaatan Yesus (Adam baru) kita di selamatkan. Dalam Kristus kita semua diselamatkan, dibangkitkan dan memperoleh kehidupan mulia. Setiap orang sesuai dengan urut-urutannya. Kristus yang pertama, dan kemudian mereka yang ada bersamaNya. Di antara mereka yang bersama Dia, bunda Maria mendapat privilege yang pertama, kemudian para kudus dan semua mereka yang percaya kepadaNya.
Hari raya Kenaikan Bunda Maria ke Surga mengundang kita untuk bergembira karena Bunda Maria dijauhkan dari kehancuran tubuh. Yesus sendiri yang mengambil tubuh Maria setelah kebangkitanNya. Dengan hari raya ini, kita diajak untuk membangkitkan pengharapan kita bahwa kitapun akan mengalami kebangkitan tubuh. Selamat merayakan Kenaikan Maria ke Surga. Selamat berhari Minggu. Tuhan memberkati kita semua.(ANM)
Note : Magnificat (juga disebut Nyanyian pujian Maria atau Kidung Maria) adalah sebuah kantata (himne atau kidung dari teks Kitab Suci selain Mazmur) yang sering dinyanyikan atau didaraskan secara liturgis dalam ibadat-ibadat Kristiani. Kidung ini diambil dari Injil Lukas pasal 1 ayat 46-55.