Halaman

    Social Items


Setelah penangkapan, penyiksaan dan penyaliban Tuhan Yesus, para murid kabur dan mereka kembali ke pekerjaan mereka masing-masing sebagai nelayan di danau Tiberias. Yesus yang bangkit menampakan diri kepada mereka pada saat mereka menangkap ikan. Saat itu pagi hari. Yesus menampakan diri, para murid tidak mengenaliNya. Anehnya orang yang tak mereka kenal itu bertanya: anak-anak apakah kalian ada ikan sedikit? Mereka menjawab tidak. Lalu orang itu dengan berani memerintahkan: tebarkanlah jalamu disebelah kanan perahu kalian dan kalian akan lihat hasilnya.

Mereka menurut. Mereka melakukan apa yang disampaikan oleh orang itu. Dan mereka mendapatkan ikan yang jumlahnya banyak. Murid yang Yesus kasihi langsung memahami dan ia berkata kepada Petrus: Itu Tuhan! Petrus langsung memakai jubahnya dan terjun ke laut untuk menuju ke Tuhan.

Dalam hidup kita sehari-hari Yesus kerap hadir seperti itu. Kerap kali kita tidak mempunyai hati yang terbuka. Kerap kali kita tidak mampu membaca kehadiran Tuhan dalam peristiwa hidup. Dan dalam kesulitan seperti itu Tuhan hadir membantu kita. Dia memberikan jalan, solusi bagi kita. Hati yang penuh cinta kepadaNya akan memampuhkan kita sebagai murid yang dikasihiNya berkata: Itu Tuhan! Mengalami keajaiban Tuhan dengan penangkapan ikan yang banyak, murid yang dikasihi langsung mengerti bahwa itu Tuhan.

Yesus mengundang mereka makan. Yesus meminta ikan yang mereka tangkap. Yesus meminta mereka ikut ambil bagian dalam makan bersama. Disini Yesus mengajarkan kepada kita bagaimana kita ikut ambil bagian dalam mempersiapkan ekaristi. Tuhan yang bangkit menyiapkan kita roti dari surga yaitu tubuhNya sendiri. Tetapi Ia tetap merindukan dari kita untuk menjawab undanganNya. Dan untuk memenuhi undangan tersebut kita membawa sesuatu. Apa itu sesuatu?

Dalam makan bersama Yesus, murid-murid membawa ikan hasil tangkapan mereka, hasil usaha mereka. Di kota, kita tidak menangkap ikan, kita tidak bertani, kita bekerja di kantor. Ekaristi tidak lengkap tanpa kontribusi kita. Apa yang kita bawa sebagai kontribusi haruslah merupakan ungkapan kasih kita kepada Tuhan dan sesama.

Selamat merayakan ekaristi, selamat makan bersama Yesus dalam ekaristi dan selamat berhari Minggu. Tuhan memberkati kita semua. (ANM)

Perjumpaan Yesus Dengan Murid-MuridNya Dalam Keseharian Mereka


Setelah penangkapan, penyiksaan dan penyaliban Tuhan Yesus, para murid kabur dan mereka kembali ke pekerjaan mereka masing-masing sebagai nelayan di danau Tiberias. Yesus yang bangkit menampakan diri kepada mereka pada saat mereka menangkap ikan. Saat itu pagi hari. Yesus menampakan diri, para murid tidak mengenaliNya. Anehnya orang yang tak mereka kenal itu bertanya: anak-anak apakah kalian ada ikan sedikit? Mereka menjawab tidak. Lalu orang itu dengan berani memerintahkan: tebarkanlah jalamu disebelah kanan perahu kalian dan kalian akan lihat hasilnya.

Mereka menurut. Mereka melakukan apa yang disampaikan oleh orang itu. Dan mereka mendapatkan ikan yang jumlahnya banyak. Murid yang Yesus kasihi langsung memahami dan ia berkata kepada Petrus: Itu Tuhan! Petrus langsung memakai jubahnya dan terjun ke laut untuk menuju ke Tuhan.

Dalam hidup kita sehari-hari Yesus kerap hadir seperti itu. Kerap kali kita tidak mempunyai hati yang terbuka. Kerap kali kita tidak mampu membaca kehadiran Tuhan dalam peristiwa hidup. Dan dalam kesulitan seperti itu Tuhan hadir membantu kita. Dia memberikan jalan, solusi bagi kita. Hati yang penuh cinta kepadaNya akan memampuhkan kita sebagai murid yang dikasihiNya berkata: Itu Tuhan! Mengalami keajaiban Tuhan dengan penangkapan ikan yang banyak, murid yang dikasihi langsung mengerti bahwa itu Tuhan.

Yesus mengundang mereka makan. Yesus meminta ikan yang mereka tangkap. Yesus meminta mereka ikut ambil bagian dalam makan bersama. Disini Yesus mengajarkan kepada kita bagaimana kita ikut ambil bagian dalam mempersiapkan ekaristi. Tuhan yang bangkit menyiapkan kita roti dari surga yaitu tubuhNya sendiri. Tetapi Ia tetap merindukan dari kita untuk menjawab undanganNya. Dan untuk memenuhi undangan tersebut kita membawa sesuatu. Apa itu sesuatu?

Dalam makan bersama Yesus, murid-murid membawa ikan hasil tangkapan mereka, hasil usaha mereka. Di kota, kita tidak menangkap ikan, kita tidak bertani, kita bekerja di kantor. Ekaristi tidak lengkap tanpa kontribusi kita. Apa yang kita bawa sebagai kontribusi haruslah merupakan ungkapan kasih kita kepada Tuhan dan sesama.

Selamat merayakan ekaristi, selamat makan bersama Yesus dalam ekaristi dan selamat berhari Minggu. Tuhan memberkati kita semua. (ANM)
Comments
0 Comments

No comments