Halaman

    Social Items


Sebelum mengakhiri kalender liturgi tahun ini, Gereja mengundang kita untuk merenungkan tentang akhir zaman (eskatolgi), dimana Yesus berbicara tentang kehancuran rumah ibadat Yerusalem. Hal ini sangat nampak melalui bacaan-bacaan liturgi di Minggu biasa ke-33 ini. Bacaan dari Maleakhi 4:1-2a mengumumkan tentang akhir zaman. Seperti ap? Hari Tuhan akan datang seperti perapian. Mengerikan dan menakutkan. Yang gegabah, yang berbuat fasik, yang berbuat dosa, yang tidak berbelaskasih terhadap sesamanya akan seperti jerami, akan dibakar sehingga yang tersisa hanyalah debu. Tuhan bersabda: akar dan cabang tidak ada yang tersisa. Tetapi yang takut akan Tuhan akan diselamatkan. Allah murka. Dies Irae. Hari itu sungguh mengerikan dan menakutkan.

Hari itu adalah hari pengadilan Tuhan bagi orang-orang yang angkuh dan sombong. Namun bagi yang takut akan Tuhan, matahari akan terbit bagi mereka. Bagi orang benar itulah hari penyelamat Tuhan. Dalam Injil Lukas 21:5-19 kita mendengarkan Yesus dan murid-muridNya ketika mendekati bait suci. Mereka semua kagum akan keindahan bait suci yang dibangun oleh raja Herodes. Disaat mereka mengagumi keindahan bait Allah ini Yesus berkata kepada mereka: Bait Allah ini akan hancur berantakan. Inilah hukuman Allah bagi orang-orang Yahudi yang bebal hatinya, yang keras hatinya, yang tidak percaya akan Allah. Allah murka dan oleh karena itu, bait Allah itu akan tinggal puing-puingnya saja. Yeremia juga sebelumnya telang menubuatkan tentang kehancuran bait Allah ini karena mereka tidak mendengarkan wejangan Allah yang disampaikan lewat para nabi.

Yesus sebagai Yeremia yang baru menubuatkan hal yang sama, bagaimana bait Allah ini akan hancur berkeping-keping karena kebebalan bangsa Yahudi terhadap Allah. Para murid bertanya kepada Yesus. Tuhan kapan akan terjadi? Yesus tidak memberikan jawanan kapan itu terjadi, tetapi Ia mengingatkan para muridNya untuk tetap waspada. Waspadalah kalian. Jangan sampai kamu disesatkan orang. Dalam situasi seperti banyak orang akan datang mengatasnamakan Aku dan mengatakan akan kiamat. Akulah mesias. Jangan percaya. Jangan ikuti mereka. Bahwa akan ada peperangan yang besar, bangsa satu melawan bangsa yang lain. Akan ada gempa bumi yang dasyat, tsunami, kelaparan. Kamu akan di tangkap dan dipenjarakan, dimusuhi banyak orang bahkan oleh saudaramu sendiri. Jangan takut hanya Yesus yang menyelamatkan kita. Teguhkanlah iman kalian. Justru inilah menjadi kesempatan bagi kalian memberikan kesaksian tentang imanmu. Semuanya akan habis dan hancur namun firman Allah tidak akan hancur, Dia akan tetap hidup. Mengerikan sekali dan sangat menakutkan. Namun bila kita berusaha hidup baik, maka tidak berlu ada yang ditakuti.

Semoga firman Tuhan ini tetap hidup dan memberikan kepada kita harapan dan iman yang hidup bagi keselamatan jiwa kita. Selamat merenungkan dan menghayatinya, Tuhan ada bersama kita, Tuhan tidak pernah akan meninggalkan kita bila kita setia kepadaNya. Selamat berhari Minggu, Tuhan memberkati kita semua.(ANM)

Akhir Zaman


Sebelum mengakhiri kalender liturgi tahun ini, Gereja mengundang kita untuk merenungkan tentang akhir zaman (eskatolgi), dimana Yesus berbicara tentang kehancuran rumah ibadat Yerusalem. Hal ini sangat nampak melalui bacaan-bacaan liturgi di Minggu biasa ke-33 ini. Bacaan dari Maleakhi 4:1-2a mengumumkan tentang akhir zaman. Seperti ap? Hari Tuhan akan datang seperti perapian. Mengerikan dan menakutkan. Yang gegabah, yang berbuat fasik, yang berbuat dosa, yang tidak berbelaskasih terhadap sesamanya akan seperti jerami, akan dibakar sehingga yang tersisa hanyalah debu. Tuhan bersabda: akar dan cabang tidak ada yang tersisa. Tetapi yang takut akan Tuhan akan diselamatkan. Allah murka. Dies Irae. Hari itu sungguh mengerikan dan menakutkan.

Hari itu adalah hari pengadilan Tuhan bagi orang-orang yang angkuh dan sombong. Namun bagi yang takut akan Tuhan, matahari akan terbit bagi mereka. Bagi orang benar itulah hari penyelamat Tuhan. Dalam Injil Lukas 21:5-19 kita mendengarkan Yesus dan murid-muridNya ketika mendekati bait suci. Mereka semua kagum akan keindahan bait suci yang dibangun oleh raja Herodes. Disaat mereka mengagumi keindahan bait Allah ini Yesus berkata kepada mereka: Bait Allah ini akan hancur berantakan. Inilah hukuman Allah bagi orang-orang Yahudi yang bebal hatinya, yang keras hatinya, yang tidak percaya akan Allah. Allah murka dan oleh karena itu, bait Allah itu akan tinggal puing-puingnya saja. Yeremia juga sebelumnya telang menubuatkan tentang kehancuran bait Allah ini karena mereka tidak mendengarkan wejangan Allah yang disampaikan lewat para nabi.

Yesus sebagai Yeremia yang baru menubuatkan hal yang sama, bagaimana bait Allah ini akan hancur berkeping-keping karena kebebalan bangsa Yahudi terhadap Allah. Para murid bertanya kepada Yesus. Tuhan kapan akan terjadi? Yesus tidak memberikan jawanan kapan itu terjadi, tetapi Ia mengingatkan para muridNya untuk tetap waspada. Waspadalah kalian. Jangan sampai kamu disesatkan orang. Dalam situasi seperti banyak orang akan datang mengatasnamakan Aku dan mengatakan akan kiamat. Akulah mesias. Jangan percaya. Jangan ikuti mereka. Bahwa akan ada peperangan yang besar, bangsa satu melawan bangsa yang lain. Akan ada gempa bumi yang dasyat, tsunami, kelaparan. Kamu akan di tangkap dan dipenjarakan, dimusuhi banyak orang bahkan oleh saudaramu sendiri. Jangan takut hanya Yesus yang menyelamatkan kita. Teguhkanlah iman kalian. Justru inilah menjadi kesempatan bagi kalian memberikan kesaksian tentang imanmu. Semuanya akan habis dan hancur namun firman Allah tidak akan hancur, Dia akan tetap hidup. Mengerikan sekali dan sangat menakutkan. Namun bila kita berusaha hidup baik, maka tidak berlu ada yang ditakuti.

Semoga firman Tuhan ini tetap hidup dan memberikan kepada kita harapan dan iman yang hidup bagi keselamatan jiwa kita. Selamat merenungkan dan menghayatinya, Tuhan ada bersama kita, Tuhan tidak pernah akan meninggalkan kita bila kita setia kepadaNya. Selamat berhari Minggu, Tuhan memberkati kita semua.(ANM)
Comments
0 Comments

No comments