Di Minggu biasa II ini bacaan-bacaan liturgi mengisahkan tentang "anak domba" sebagai persembahan kepada Allah. Dalam Injil Yohanes 1:29-34 dikisahkan bagaimana ketika Yesus datang kepada Yohanes dan Yohanes berkata, Lihatlah anak domba Allah yang menghapus dosa-dosa dunia. Sebagai anak domba yang siap dibantai untuk persembahan, Dia tidak melawan, Dia pasrah, Dia taat kepada BapaNya. Dengan demikian, Dia menebus dosa bangsa Yahudi dan juga dosa-dosa seluruh bumi. Terdorong oleh Roh Kudus, Yohanes melihat Yesus sebagai anak domba dengan sosok pribadi yang istimewa.
Dalam perjanjian lama, bagaimana kisah Abraham yang diminta Tuhan untuk mempersembahkan Ishak anaknya sebagai korban persembahan. Ishak sempat bertanya: bapa, api dan kayu sudah siap, tetapi mana anak domba yang akan dikurbankan? Abraham menjawab: Anakku, Allah akan menyiapkannya sebagai pengganti persembahan. Dan memang betul, karena ketaatan Abraham kepada Allah, pedang yang siap dihunus kepada Ishak tidak terlaksana karena kuasa Allah dan sebagai gantinya Allah menyiapkan domba yang tertambat yang tiba-tiba muncul di semak-semak.
Dalam perjanjian lama, mereka mengurbankan darah binatang sebagai tebusan atas dosa-dosa mereka. Namun dalam perjanjian baru, bukan lagi darah binatang melainkan PutraNya yang tunggal. Begitu besar kasih Allah akan dunia ini. Allah tidak tanggung-tanggung yang rela mengorbankan anak tunggalNya untuk menebus dosa-dosa dunia. Yesus sunggung-sungguh anak Allah yang dikorbankan untuk menebus dosa-dosa kita manusia.
Paulus memberikan kesaksian pada kita bahwa Yesus adalah anak Allah. Roh Kudus memurnikan dan menyucikan kita dari dosa-dosa kita. Ketika Yesus bangkit Ia berkata kepada murid-muridNya, Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada (Yoh 20:23).
Misi Tuhan Yesus anak domba Allah tidak hanya terbatas pada orang-orang Yahudi saja melainkan untuk seluruh dunia. Tuhan berkata: Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hambaKu, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari padaKu sampai ke ujung bumi. Maka berbahagialah kita karena berkat baptisan, kita dikuduskan dan menjadi anak Allah.
Selamat merayakan harinya Tuhan, Tuhan memberkati kita semua.(ANM-YVDW)