Halaman

    Social Items


Minggu ini Gereja mengundang kita merayakan baptisan Tuhan Yesus di sungai Yordan. Peristiwa dan upacara yang sangat sederhana, namun dibalik kesederhanaan pesta ini ada hal-hal yang memberikan arti yang sangat mendalam bila kita mencoba mendalaminya dengan serius dan dengan iman yang sungguh-sungguh.

Apakah Yesus yang suci harus melewati upacara ini? Itulah pertanyaan kita. Bukankah sakramen tobat dan baptisan merupakan bentuk dari pertobatan kita orang-orang berdosa untuk menyambut kedatangan-Nya kedunia ini? Yesus tidak berdosa namun Dia datang kepada Yohanes supaya di baptis.

Baik kita renungkan, dalam kitab suci, baptisan merupakan makna simbolik. Kita lihat air. Air mempunyai makna untuk menghancurkan dan sekaligus membersihkan. Tetapi juga bisa mempunyai makna yang lebih jauh lagi. Disamping itu air memberikan kehidupan baru seperti air hujan.

Kita tentunya ingat akan air bah pada zaman nabi Nuh. Air bah tersebut menghancurkan segalanya termasuk orang-orang yang tidak mendengarkan perintah Tuhan, orang-orang berdosa. Demikianlah dalam pembaptisan, kita menyadari bahwa kita di baptis, disiram dengan air baptis dengan maksud agar dosa-dosa kita akan dihapus, menjadi suci, menjadi anak-anak Allah. Dikesempatan yang sama, dengan baptisan kita diberi hidup baru,  hidup Allah.

Baptisan Yesus juga melambangkan penderitaan dan kematian-Nya yang disusul dengan kemuliaan-Nya. Ketika Yesus dibaptis, Ia ditenggelamkan kedalam air, Ia berjuang melawan penderitaan dan kematian untuk melawan dosa-dosa dan ketika keluar dari air, Ia mengantisipasi kebangkitan-Nya. Saat yang mulia ini ditandai dengan Roh Kudus dan suara dari Bapa-Nya, inilah Anak-Ku yang kukasihi, kepada-Nya Aku berkenan.

Kita di baptis dalam nama Allah Tritunggal. Kita di baptis sebagai bentuk tobat kita dan kita menerima rahmat sebagai anak-anak Allah. Hidup kita disucikan supaya kita sanggup menerima Yesus dalam hidup kita. Baptisan yang kita terima merupakan bentuk partisipasi kita pada baptisan Tuhan Yesus yang menderita, wafat dan dibangkitkan. Dengan di baptis kita turut ambil bagian dalam tiga tugas Yesus, menjadi imam, raja dan nabi. Kita menjadi anak yang dikasihi Bapa untuk meneruskan dan membangun kerajaan Allah di dunia.

Mari kita memaknai kembali makna baptisan kita. Kita mati dari dosa-dosa kita, menjadi manusia baru, hidup dalam kebersamaan dan keadilan di antara sesama dan hidup suci bagi kemuliaan Allah. Selamat untuk kita semua. Selamat memperbaruhi iman kita akan baptisan yang kudus ini, selamat merayakan. Selamat hari Minggu, harinya Tuhan dan Tuhan senantiasa memberkati kita semua.(ANM)

Pembaptisan Tuhan


Minggu ini Gereja mengundang kita merayakan baptisan Tuhan Yesus di sungai Yordan. Peristiwa dan upacara yang sangat sederhana, namun dibalik kesederhanaan pesta ini ada hal-hal yang memberikan arti yang sangat mendalam bila kita mencoba mendalaminya dengan serius dan dengan iman yang sungguh-sungguh.

Apakah Yesus yang suci harus melewati upacara ini? Itulah pertanyaan kita. Bukankah sakramen tobat dan baptisan merupakan bentuk dari pertobatan kita orang-orang berdosa untuk menyambut kedatangan-Nya kedunia ini? Yesus tidak berdosa namun Dia datang kepada Yohanes supaya di baptis.

Baik kita renungkan, dalam kitab suci, baptisan merupakan makna simbolik. Kita lihat air. Air mempunyai makna untuk menghancurkan dan sekaligus membersihkan. Tetapi juga bisa mempunyai makna yang lebih jauh lagi. Disamping itu air memberikan kehidupan baru seperti air hujan.

Kita tentunya ingat akan air bah pada zaman nabi Nuh. Air bah tersebut menghancurkan segalanya termasuk orang-orang yang tidak mendengarkan perintah Tuhan, orang-orang berdosa. Demikianlah dalam pembaptisan, kita menyadari bahwa kita di baptis, disiram dengan air baptis dengan maksud agar dosa-dosa kita akan dihapus, menjadi suci, menjadi anak-anak Allah. Dikesempatan yang sama, dengan baptisan kita diberi hidup baru,  hidup Allah.

Baptisan Yesus juga melambangkan penderitaan dan kematian-Nya yang disusul dengan kemuliaan-Nya. Ketika Yesus dibaptis, Ia ditenggelamkan kedalam air, Ia berjuang melawan penderitaan dan kematian untuk melawan dosa-dosa dan ketika keluar dari air, Ia mengantisipasi kebangkitan-Nya. Saat yang mulia ini ditandai dengan Roh Kudus dan suara dari Bapa-Nya, inilah Anak-Ku yang kukasihi, kepada-Nya Aku berkenan.

Kita di baptis dalam nama Allah Tritunggal. Kita di baptis sebagai bentuk tobat kita dan kita menerima rahmat sebagai anak-anak Allah. Hidup kita disucikan supaya kita sanggup menerima Yesus dalam hidup kita. Baptisan yang kita terima merupakan bentuk partisipasi kita pada baptisan Tuhan Yesus yang menderita, wafat dan dibangkitkan. Dengan di baptis kita turut ambil bagian dalam tiga tugas Yesus, menjadi imam, raja dan nabi. Kita menjadi anak yang dikasihi Bapa untuk meneruskan dan membangun kerajaan Allah di dunia.

Mari kita memaknai kembali makna baptisan kita. Kita mati dari dosa-dosa kita, menjadi manusia baru, hidup dalam kebersamaan dan keadilan di antara sesama dan hidup suci bagi kemuliaan Allah. Selamat untuk kita semua. Selamat memperbaruhi iman kita akan baptisan yang kudus ini, selamat merayakan. Selamat hari Minggu, harinya Tuhan dan Tuhan senantiasa memberkati kita semua.(ANM)
Comments
0 Comments

No comments