Halaman

    Social Items


Hari ini kita memasuki Minggu biasa III dalam kalender liturgi gereja Katolik. Bacaan-bacaan kitab suci kali ini mau mengajarkan kita bagaimana kita sesungguhnya mengungkapkan iman kita dan percaya kepada Tuhan.

Yesaya mengatakan, mereka yang hidup dalam kegelapan akan melihat terang bercahaya. Sementara pemazmur mengungkapkan, Tuhan, Dikaulah penyelamatku. Tuhan menjadi benteng dalam hidup. Untuk itu Yesus mengajak mereka yang hidup dalam kegelapan supaya bertobat. Bertobatlah karena kerajaan Allah sudah dekat. Pengalaman murid-murid pertama, meninggalkan pekerjaan mereka lalu mengikuti Yesus kemanapun Yesus membawa mereka. Dan mereka pun hidup dalam terang Allah.

Yesus adalah terang. Ia menunjukan jalan bagi orang-orang yang berada dalam kegelapan. KedatanganNya ke dunia meluruskan dan mengembalikan manusia kejalan yang benar. Sesungguhnya, sebelum kita menerima Yesus, hidup kita ibarat hidup dalam kegelapan. Kedatangan Tuhan Yesus membawa terang. Dan untuk menerima terang, orang harus bertobat. Melalui pembaptisan kita di bersihkan, kita menerima terang dan dengan di baptis kita menjadi murid-murid Tuhan yang hidup dalam terang Allah.

Ketika firman Tuhan kita imani dan amini, kita membuat tanda salib di dahi, di mulut dan di hati kita masing-masing. Dengan membuat tanda salib di dahi, kita menunjukan sikap menerima dan memahami sabda Tuhan. Kemudian dengan membuat tanda salib di bibir, mulut kita siap mewartakannya kepada orang lain supaya orang lain pun turut mendengarkan dan mengalami keselamatan dari Tuhan. Dan akhirnya kita membuat tanda salib di dada, tentu ada kaitannya dengan hati dan kasih kita. Kita mengasihi Tuhan dengan mengasihi sesama yang ada bersama kita.

Kesaksian hidup kita setiap hari mengungkapkan sesungguhnya bagaimana kita percaya dan mengimani Tuhan. Sebagai orang beriman, kita menjadi tanda kehadiran Kristus di tengah-tengah masyarakat. Nyanyian, madah dan ungkapan syukur yang kita ungkapkan dalam ibadat kita sesungguhnya menghadirkan kerajaan Allah di tengah-tengah masyarakat yang haus akan kehadiran Allah yang menyelamatkan.

Marilah kita memuji dan memuliakan Tuhan Allah kita dengan ungkapan syukur. Hari yang baru semoga menjadi berkat bagi kita semua. Selamat berhari Minggu, harinya Tuhan yang membawa berkat bagi kita semua dan semoga Tuhan memberkati kita semua dengan berkat yang melimpah.(ANM)

Tuhan, Dikaulah Penyelamatku


Hari ini kita memasuki Minggu biasa III dalam kalender liturgi gereja Katolik. Bacaan-bacaan kitab suci kali ini mau mengajarkan kita bagaimana kita sesungguhnya mengungkapkan iman kita dan percaya kepada Tuhan.

Yesaya mengatakan, mereka yang hidup dalam kegelapan akan melihat terang bercahaya. Sementara pemazmur mengungkapkan, Tuhan, Dikaulah penyelamatku. Tuhan menjadi benteng dalam hidup. Untuk itu Yesus mengajak mereka yang hidup dalam kegelapan supaya bertobat. Bertobatlah karena kerajaan Allah sudah dekat. Pengalaman murid-murid pertama, meninggalkan pekerjaan mereka lalu mengikuti Yesus kemanapun Yesus membawa mereka. Dan mereka pun hidup dalam terang Allah.

Yesus adalah terang. Ia menunjukan jalan bagi orang-orang yang berada dalam kegelapan. KedatanganNya ke dunia meluruskan dan mengembalikan manusia kejalan yang benar. Sesungguhnya, sebelum kita menerima Yesus, hidup kita ibarat hidup dalam kegelapan. Kedatangan Tuhan Yesus membawa terang. Dan untuk menerima terang, orang harus bertobat. Melalui pembaptisan kita di bersihkan, kita menerima terang dan dengan di baptis kita menjadi murid-murid Tuhan yang hidup dalam terang Allah.

Ketika firman Tuhan kita imani dan amini, kita membuat tanda salib di dahi, di mulut dan di hati kita masing-masing. Dengan membuat tanda salib di dahi, kita menunjukan sikap menerima dan memahami sabda Tuhan. Kemudian dengan membuat tanda salib di bibir, mulut kita siap mewartakannya kepada orang lain supaya orang lain pun turut mendengarkan dan mengalami keselamatan dari Tuhan. Dan akhirnya kita membuat tanda salib di dada, tentu ada kaitannya dengan hati dan kasih kita. Kita mengasihi Tuhan dengan mengasihi sesama yang ada bersama kita.

Kesaksian hidup kita setiap hari mengungkapkan sesungguhnya bagaimana kita percaya dan mengimani Tuhan. Sebagai orang beriman, kita menjadi tanda kehadiran Kristus di tengah-tengah masyarakat. Nyanyian, madah dan ungkapan syukur yang kita ungkapkan dalam ibadat kita sesungguhnya menghadirkan kerajaan Allah di tengah-tengah masyarakat yang haus akan kehadiran Allah yang menyelamatkan.

Marilah kita memuji dan memuliakan Tuhan Allah kita dengan ungkapan syukur. Hari yang baru semoga menjadi berkat bagi kita semua. Selamat berhari Minggu, harinya Tuhan yang membawa berkat bagi kita semua dan semoga Tuhan memberkati kita semua dengan berkat yang melimpah.(ANM)
Comments
0 Comments

No comments